INDOPOS.CO.ID – Ketua Harian DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Judistira Hermawan, mengkritisi pernyataan yang dilontarkan oleh Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, yang mempertanyakan kesediaan warga Jakarta dipimpin oleh figur yang kurang dikenal.
Judistira berpendapat bahwa pernyataan semacam ini kurang elok disampaikan oleh seorang calon pemimpin daerah yang tengah berupaya meraih dukungan publik.
“Belum memasuki masa kampanye, namun Saudara Rano Karno sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur sudah melontarkan serangan politik. Saya menilai pernyataan yang menyebut adanya calon yang tidak dikenal kurang tepat diungkapkan oleh seorang Calon Wakil Gubernur yang seharusnya lebih fokus pada visi dan misi yang konstruktif bagi warga Jakarta,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (9/9/2024).
Ia kemudian menyoroti bahwa Rano Karno juga bukan merupakan putra asli Jakarta. Oleh karena itu, menurutnya, tidak pantas jika Rano memberikan komentar terhadap calon lain, mengingat posisi dan kredibilitasnya sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur juga perlu diperhatikan.
“Saudara Rano Karno bukanlah sosok asli Jakarta, mengingat pengalamannya sebagai Wakil Gubernur Banten dan Anggota DPR RI dari dapil Banten. Oleh karena itu, kurang bijak jika beliau mengomentari calon lain seperti Saudara Ridwan Kamil atau Pak Suswono, yang memiliki rekam jejak solid di daerah masing-masing,” ujarnya.
Judistira menekankan pentingnya menjaga etika dalam berkompetisi politik tanpa saling menjatuhkan.
Menurutnya, yang lebih tepat saat ini adalah mengedepankan adu gagasan serta visi dan misi untuk kemajuan Jakarta.
“Saya ingin mengingatkan agar dalam berkompetisi politik kita tidak saling menjelekkan. Sebaiknya kita fokus pada adu gagasan dan visi misi tentang bagaimana membangun Jakarta yang beragam dengan masyarakat majemuk dari berbagai suku dan agama. Masyarakat akan menilai sejauh mana visi dan misi tersebut bisa diwujudkan,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengunjungi bazar minyak murah di Aula RT 17 RW 13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, sebagai bagian dari kegiatan sosialisasi dan pengenalan diri kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Rano menyinggung soal pilihan politik warga Jakarta yang hampir dihadapkan pada opsi kotak kosong hingga calon yang kurang dikenal.
“Bayangkan saja, kita ini hampir dihadapkan pada pilihan ‘kotak kosong’ seperti ‘pakaian kotor’ yang tak diinginkan. Apakah kita mau dipimpin oleh sosok yang tidak kita kenal? Memilih Ketua RT saja kita perlu mengenalnya,” kata Rano di Aula RT 17 RW 13, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).
“Jika kita memilih sosok yang tidak dikenal, seperti menempatkan Mandra sebagai Ketua RT di sini, tentu akan repot. Kita perlu pemimpin yang sudah mengenal daerah ini. Setuju? Saya sudah lama dikenal di sini dan tidak ingin kampanye tanpa dasar yang jelas,” imbuhnya. (fer)