INDOPOS.CO.ID – Bank Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI) yang diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, (24/2/2022). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, hadir pada momentum itu dan memberikan apresiasi pada Bank Indonesia.
“Kemenparekraf ingin berterima kasih kepada BI. Kami sudah keliling di Bali, Danau Toba, Pulau Mahoni, Jakarta, Makassar, dan lain-lain, bahwa yang produk UMKMnya dibina BI mempunyai keunggulan. Dan kata Pak Menkomarves (Luhut Panjaitan) itu ‘paten’. Jadi kita harapkan ke depan BI terus menjadi motor penggerak lokomotif, kita memberdayakan UMKM dengan tema recovery together recover stronger,” kata Sandiaga.
Dia menjelaskan produk ekonomi kreatif di Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk dari luar negeri. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bangga dengan produk buatan Indonesia.
Lebih lanjut, Sandiaga juga mengajak masyarakat untuk berwisata di Indonesia dalam mendukung pemulihan perekonomian nasional. Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga mengapresiasi Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, yang telah berkontribusi dalam membangkitkan pariwisata di daerahnya.
“Saya ingin berterima kasih kepada Plt Gubernur Sulawesi Selatan, karena beliau ini sudah bisa mendapatkan minat 2000 tiket ke Mandalika dari Makassar. Tapi mohon bantuan Pak Menkomarves untuk pesawatnya dari Makassar ke Lombok. Nanti Pak Menkomarves bantu, karena tiketnya terjual pak,” ujar Sandiaga, kepada Andi Sudirman Sualiman.
Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman; Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Abdullah Azwar Anas. Dan hadir secara daring Deputi Gubernur Bank Indonesia; Juda Agung dan Aida S. Budiman.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan pemerintah akan membuat program untuk mendukung UMKM, yaitu program yang mewajibkan belanja pemerintah sebesar Rp400 triliun menggunakan e-catalog.
“E-catalog ini dapat menjadi wadah bagi UMKM. Dan diproyeksikan akan mencetak puluhan ribu UMKM baru dan menyediakan ratusan ribu produk,” ujar Luhut. (ney)