Tak Laku Terjual, Pedagang Keluhkan Stok Minyak Goreng Kemasan Melimpah

Pedagang minyak Goreng

Pengamat BUMN dan Komoditas Pangan Ahmad Hafiz tinjau pasar. Foto:Nasuha/ INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Seminggu jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hjiriah pedagang keluhkan melimpahnya stok minyak goreng kemasan. Mereka kesulitan menjual minyak goreng kemasan karena harga yang mahal.

“Dulu, sebelumnya harga naik, seminggu sebelum lebaran stok minyak pasti habis,” ujar Uci, salah satu pedagang Minyak Goreng Kemasan ditemui INDOPOS.CO.ID di Pasar Kalimalang Cakung Barat, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022).

Ia menyebut, harga minyak goreng kemasan mencapai Rp50-52 ribu perkemasan dua liter. Mahalnya harga minyak goreng kemasan, menurut dia, menyebabkan pembeli beralih ke minyak goreng curah.

“Biasanya saya juga sedia minyak curah, namun stok di agen-agen besar juga banyak yang kosong. Sehingga gak bisa jualan minyak curah,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah bisa segera mengatasi tingginya harga minyak goreng kemasan ini. Sebab kalau tidak maka pedagang akan makin terpuruk dan mengalami kerugian.

“Kami harap pemerintah bisa segera menurunkan harga minyak ke harga normal lagi, agar penjual bisa meraih untung,” katanya.

Di tempat terpisah, pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Komoditas Pangan Ahmad Hafiz mengatakan, belum ada penurunan yang signifikan terkait harga minyak goreng.

“Pasca kasus mafia minyak goreng yang melibatkan seorang Dirjen Kemendag. Ternyata harga di lapangan masih belum berubah, tidak ada efeknya ke harga minyak goreng,” ujarnya.

Padahal usai penangkapan tersebut, dikatakan dia, Presiden Joko Widodo melakukan penyetopan terhadap ekspor bahan baku minyak goreng pertanggal 28 april mendatang. Ia berharap kebijakan tersebut berdampak langsung pada harga minyak goreng secara nasional.

“Jangan sampai jelang lebaran ini harga-harga sembako justru semakin meningkat tinggi, bukan mengalami penurunan,” jelasnya.

“Pemerintah harus segera menormalkan kembali harga-harga kebutuhan pokok lainnya, selain minyak goreng seperti beras, gula pasir, dan daging. Jangan sampai kenaikan harga ini menyebabkan masyarakat tak percaya kepada pemerintah,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version