Great Eastern Life Indonesia dan OCBC NISP Berikan Edukasi dalam Pengelolaan Keuangan yang Sehat

Financial-Fitness-Classes

Bank OCBC NISP dalam menyelenggarakan Financial Fitness Classes yang merupakan rangkaian dari Financial Fitness Gym (FFG).

INDOPOS.CO.ID – Untuk menjawab berbagai isu yang diangkat agar kondisi kesehatan keuangan tetap fit dan tentunya agar kehidupan keluarga tercinta dapat terjamin karena persiapan rencana warisan yang tertata rapi.

Produk asuransi GREAT Treasure Assurance dan GREAT Pro Assurance sebagai rekomendasi produk untuk membantu masyarakat Indonesia melakukan perencanaan warisan berharga untuk keluarga tercinta karena hanya dengan 1x pembayaran premi, nasabah bisa mendapatkan perlindungan sampai dengan 40x dari premi yang dibayarkan (tergantung dari usia masuk nasabah) sampai usia 99 tahun, dengan manfaat premi kembali di usia 65 tahun, tentunya menjadi nilai lebih dari kedua produk ini. Kedua produk ini dapat diperoleh dengan mudah melalui Bank OCBC NISP.

Great Eastern Life Indonesia berharap dengan adanya kelas ini, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia semakin meningkat serta akses terhadap produk-produk keuangan juga semakin terbuka lebar untuk semua masyarakat. Dengan memiliki kesehatan keuangan yang fit, tentunya masyarakat Indonesia dapat menjalankan hidup dengan tenang, meraih berbagai aspirasi, serta jadi hebat. Reach for Great.

Oleh karena itu, masih dalam rangka peringatan Bulan Inklusi Keuangan. Great Eastern Life Indonesia memberikan dukungan penuh untuk Bank OCBC NISP dalam menyelenggarakan Financial Fitness Classes yang merupakan rangkaian dari Financial Fitness Gym (FFG).

Kelas pertama dari rangkaian Financial Fitness Classes mengangkat tema “How to Master Your Financial Health: Reach for Great Legacy Planning for your Loves Ones”yang diadakan di The Cove, PIK. Dengan menghadirkan narasumber diantaranya Jonathan End, Financial Planner – Nyala Coach, Nicky Tirta, Aktor, Penyanyi, Yudha Keling, Komika, dan Sisca Then, Branchaasurance Great Eastern Life Indonesia.

Dalam kesempatan acara tersebut diungkapkan bahwa permasalahan anak-anak milenial dalam hal mengelola keuangan kebanyakan membelanjakan sesuatu itu berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. jadi setelah mereka menerima upah dari perusahaan tempatnya bekerja, maka akan dihabiskan begitu saja untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak utama, seperti membeli handphone, makan di resto mahal, nonton dan hal lainnya. Padahal, ada yang bisa didahulukan dan bersifat mendesak, ungkap Jonathan End sebagai Financial Planner. (ibs)

Exit mobile version