INDOPOS.CO.ID – Era transformasi digital dan penggunaan aplikasi multicloud mendorong munculnya kebutuhan konektivitas yang andal, baik berupa wired maupun wireless. Di era ini, bukan hanya kecepatan konektivitas yang dibutuhkan, melainkan juga tingkat keamanan jaringan. Sebab, era digital membuka banyak sekali celah bagi individu yang tidak bertanggung jawab untuk mengakses data perusahaan. Pelakunya bisa dari internal maupun eksternal.
Untuk itu, dibutuhkan sistem keamanan yang bisa mengotentikasi dan mengotorisasi pengguna yang sedang mengakses data perusahaan. Juga, dibutuhkan sistem manajemen terintegrasi yang memudahkan tim teknologi informasi (TI) dalam mengelola dan memonitor aktivitas jaringan agar user experience tetap terjaga dan dapat secara proaktif merespons saat terjadi gangguan yang menyebabkan kinerja pengguna terganggu.
Merujuk pada kebutuhan tersebut, sebagai mitra pengembangan automasi TI perusahaan di berbagai sektor, PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), anak usaha PT Multipolar Tbk (IDX: MLPL), menawarkan solusi Cisco Catalyst Full Stack ke pasar Indonesia. Cisco Catalyst Full Stack merupakan rangkaian solusi dari Cisco yang terdiri dari beberapa perangkat jaringan, baik dari sisi infrastruktur maupun keamanan dan automation controller.
Division Head Network Multipolar Technology, Ivan Fernando menjelaskan, infrastruktur Cisco Catalyst Full Stack yang dimaksud berupa Switch, Access Point, Router, sedangkan dari sisi keamanan dan automation controller seperti Cisco Identity Services Engine dan DNA Center. Solusi tersebut memungkinkan pelanggan dapat terkoneksi secara seamless dengan tetap mengedepankan keamanan dan kemudahan dalam manajemen jaringan.
“Solusi ini memanfaatkan Artificial Intelligence menggunakan Machine Learning sehingga pemecahan masalah dalam jaringan menjadi lebih mudah karena sistem akan mempelajari pola dari masalah dan merekomendasikan solusi atas masalah yang muncul,” katanya dalam sebuah seminar bertema Simplicity, Automate, and Secure Your Network Experience yang digelar oleh Multipolar Technology di Ayana Midplaza, Jakarta, Kamis (27/10).
Dari sisi keamanan pun tidak diragukan lagi karena dengan pengaturan group access policy, pelanggan dapat membagi akses dan memonitor history siapa saja yang mengakses data perusahaan sehingga keamanannya selalu terjaga. Dengan Cisco Catalyst Full Stack, proses monitoring yang sangat kompleks berubah menjadi lebih mudah.
Keluarga Cisco Catalyst Full Stack telah dibekali perangkat yang lengkap. Untuk perangkat keras (hardware)-nya ada Cisco Catalyst Switch 9000 Series, Cisco Catalyst Access Point 9100 Series, dan Cisco Catalyst Wireless LAN Controller 9800 Series; untuk sistem keamanan ada Cisco Identity Services Engine; lalu untuk sistem automasi (AIOps) ada Cisco DNA Center.
Network Group Department Head Multipolar Technology, Ade Wachyu Kurniawan menambahkan, dibanding kompetitor, Cisco Catalyst Full Stack lebih unggul dibanding pesaingnya karena dilengkapi analytics dan heatmap. Sebagai contoh, Cisco AI Network Analytics memanfaatkan data lake (Machine Learning) Cisco yang terus berkembang dikombinasikan dengan basis pengetahuan (Machine Reasoning) selama lebih dari 35 tahun, kompetitor menawarkan AI Assurance tapi tidak memiliki basis pengetahuan yang berpengalaman untuk dimasukkan ke dalam jaminan mereka.
Fitur Cisco DNA Center True Trace-nya mempercepat pemecahan masalah dengan menyediakan analisis jalur pada lalu lintas langsung dengan KPI untuk setiap lompatan, kompetitor tidak. “Masih banyak keunggulan lain yang dimiliki oleh Cisco Catalyst Full Stack dibanding kompetitor,” katanya.
Yang jelas, dengan Cisco Catalyst Full Stack, kolaborasi solusi pun menjadi lebih mudah. Misalnya, Cisco DNA Center sebagai pusat manajemen perangkat yang terintegrasi ke dalam sistem, Cisco ISE sebagai otentikator atau yang melakukan verifikasi keaslian identitas dan memonitor aktivitas pengguna, lalu Cisco Catalyst Hardware sebagai media interkoneksi antarpengguna.
Cisco Catalyst Full Stack sangat cocok diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan besar di berbagai sektor seperti perbankan, telekomunikasi, kesehatan, pembiayaan, pariwisata, pendidikan, pertambangan, perdagangan, ritel, sektor publik, dan lain sebagainya. (ibs)