Sudah Usia Uzur, DPR: Depo Plumpang di Jakarta Harus Dipindahkan

api

Ilustrasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Pertamina harus bertanggungjawab dengan mengganti kerugian warga terdampak, memberikan santunan kepada keluarga korban dan mengganti biaya pengobatan.

Pernyataan tegas tersebut diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade secara daring, Sabtu (4/3/2023).

Selain itu, lanjut dia, Pertamina harus melakukan evaluasi dan investigasi penyebab kebakaran di depo Plumpang, Jakarta. Lalu hasil evaluasi tersebut, menjadi pertimbangan keberadaan depo Plumpang saat ini.

“Kita semua tahu, depo Plumpang ini sudah dikelilingi oleh permukiman warga yang sangat padat. Jadi sangat berisiko bila terjadi kebakaran,” kata Andre.

“Wacana pemindahan ini sudah kami bahas dalam rapat kerja akhir tahun lalu,” tambahnya.

Legislator dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini menyarankan, pemindahan sebaiknya dilakukan di lahan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sehingga, mampu menekan anggaran negara.

“Kalau saya menyarankan depo pindah di tanah milik Pelindo di Tanjung Priok. Kan bisa menghemat biaya, karena Pertamina tidak lagi membeli tanah,” ungkap Andre.

Terkait perpindahan depo, tambahnya, pada masa sidang mendatang Komisi VI DP RI akan memanggil Menteri BUMN untuk segera merealisasikan wacana tersebut. Sebab, wacana tersebut sudah lama, sehingga tidak menunggu dan menunggu lagi.

“Saat ini kami sedang masa reses, jadi kami akan memanggil Bapak Erick Thohir agar segera merealisasikan pemindahan Depo Plumpang, jadi tidak menunggu dan menunggu lagi,” terang Andre.

Terkait depo milik Pertamina yang sudah uzur dan tua, lanjut dia, maka pemerintah harus membangun kilang minyak baru. Sementara untuk kilang lainnya tengah melakukan kajian bersama investor.

“Ini (kilang minyak uzur) pekerjaan rumah (PR), karena hingga saat ini belum dilakukan dan tentu ini sangat berisiko,” pungkas Andre. (nas)

Exit mobile version