Mengubah Budaya Kerja Pekerja Konstruksi di IKN Nusantara

ristyan

Oleh: Ristyan Mega Putra, S.Sos, M.Si
Pranata Humas Ahli Muda Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR

INDOPOS.CO.ID – Pembangunan infrastruktur dan kawasan untuk perumahan di Ibu Kota Nusantara sudah berjalan di lapangan. Persiapan yang diperlukan pertama kali adalah bagaimana menyediakan hunian yang layak bagi para pekerja konstruksi yang akan bertugas membangun infrastruktur tersebut.

Mengapa hunian untuk para pekerja konstruksi tersebut diperlukan di IKN? Tentunya para pekerja konstruksi memerlukan tempat tinggal yang nyaman dan aman serta tertata dengan baik. Hal itu dikarenakan mereka akan tinggal di kawasan IKN yang berada di Penajam Paser Utara dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tugas-tugas pembangunan infrastruktur mulai dari jalan raya, istana negara, perkantoran kementerian/lembaga, kawasan hunian untuk para aparatur sipil negara (ASN), bendungan untuk suplai air bersih akan dikerjakan oleh para pekerja konstruksi tersebut. Adanya hunian pekerja setidaknya juga akan meminimalisir munculnya kawasan kumuh seperti bedeng-bedeng pekerja liar.

Mengutip laman website resmi Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di https://perumahan.pu.go.id/news/kementerian-pupr-22-tower-hunian-pekerja-konstruksi-di-ikn-sudah-terbangun, diketahui sebanyak 22 tower Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di Ibu Kota Nusantara sudah terbangun. HPK berupa rumah susun (Rusun) dengan teknologi modular tersebut saat ini sudah siap dimanfaatkan menjadi tempat tinggal bagi para pekerja konstruksi yang akan bekerja membangun sejumlah infrastruktur di IKN Nusantara.

Total tower rumah susun untuk HPK yang dibangun sebanyak 22 tower sudah bisa fungsional untuk dimanfaatkan oleh para pekerja. Setiap tower masing-masing dibangun empat lantai. Tujuan pembangunan HPK ini nantinya diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau sarana akomodasi bagi pekerja konstruksi di IKN Nusantara dan bisa menampung sebanyak 16 ribu pekerja konstruksi.

Pembangunan HPK IKN Nusantara ini merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara. Sehingga diharapkan pembangunan IKN ini juga menerapkan budaya kerja baru dan sistem manajemen keselamatan konstruksi yang baik.

Dalam kawasan HPK ini juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pendukung seperti mess hall atau ruang serba guna, ruang makan, tempat ibadah, klinik kesehatan, kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Jadi seluruh pekerja konstruksi yang bekerja membangun IKN bisa ditempatkan di lokasi ini lengkap dengan sejumlah fasilitas pendukung di HPK seperti mess hall atau ruang serba guna, ruang makan, tempat ibadah, klinik kesehatan, kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang lainnya.

Apalagi dalam beberapa bulan mendatang akan lebih banyak pekerja konstruksi yang datang bekerja di IKN. Setelah HPK selesai dibangun nantinya Kementerian PUPR akan menyerahkan kepada Otorita IKN untuk dikelola melalui Badan Usaha Miliki Otorita.

Para pekerja IKN tentunya merupakan para pekerja pilihan yang telah mendapatkan pelatihan budaya kerja yang baik. Kelengkapan peralatan kerja dan mematuhi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) harus dilaksanakan dengan agar proses pekerjaan dapat bekerja dengan baik di lapangan.

Tak hanya dari sisi pekerjaan teknis saja, para pekerja juga dilatih untuk memanfaatkan kartu mutifungsi untuk melakukan transaksi sehari-hari di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kementerian PUPR bekerjasama dengan Bank BNI mendorong para pekerja konstruksi untuk memanfaatkan kartu multifungsi khusus.

Adanya kartu multifungsi tersebut diharapkan dapat mewujudkan hunian yang nyaman sekaligus ekosistem digital dan melatih para pekerja untuk lebih sadar penggunaan teknologi di sektor keuangan dalam bekerja. Tujuan utamanya adalah mewujudkan smart village dengan membangun digital ekosistem di kawasan IKN dan mendorong para pekerja konstruksi juga melek informasi dan teknologi di sektor keuangan.

Pembangunan HPK sebenarnya diperuntukkan bagi pekerja agar terbiasa bekerja di lingkungan yang tertata, nyaman dan jam kerja yang disiplin. Selain unit hunian yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang baik seperti tempat tidur susun dan laci untuk tempat pakaian, juga tersedia toilet yang bersih, tempat ibadah masjid dan tentunya kantin yang menyediakan makanan dan minuman yang higienis.

Kartu multifungsi tersebut bisa dimanfaatkan untuk payroll gaji, akses masuk, alat pembayaran, asuransi, dan lainnya selama di lingkungan HPK IKN. Pekerja konstruksi di IKN juga harus disiplin, hidup sehat dan punya budaya kerja yang baru salah satunya bisa bertransaksi dengan kartu multifungsi jadi mereka tidak perlu lagi bawa uang tunai saat bekerja. Semoga pembangunan infrastruktur di IKN bisa berjalan dengan baik dan lancar di lapangan. (*)

Exit mobile version