Waspadai Kesenjangan Digital Pascapandemi, Apa Saja Dampaknya

digital

Ilustrasi cyber digital. (dokumen INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Pandemi Covid-19 memberikan berbagai dampak terhadap eksklusi digital pada pekerjaan. Salah satunya adalah perubahan perilaku manusia yang menjadi lebih bergantung terhadap internet.

Hal ini ditunjukkan banyaknya kesenjangan digital yang berkembang dan menghambat pencapaian pembangunan berkelanjutan. Data World Benchmarking Alliance (WBA) ada 200 perusahaan teknologi paling berpengaruh di 2023.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang layanan teknologi informasi (TI), perangkat keras, dan sektor telekomunikasi atas prestasinya dalam inklusi digital.

“Kami ingin menciptakan pembangunan berkelanjutan dalam pengembangan inklusivitas,” ujar Senior Researcher dari WBA, Samita Thapa dalam keterangan, Sabtu (25/3/2023).

Salah satunya, menurut dia, dengan memberikan tolok ukur secara sukarela terhadap seberapa jauh inklusivitas digital berhasil diwujudkan. Seperti seberapa luas digitalisasi dapat diakses kebutuhan manusia. Lalu sejauh apa improvisasi kecakapan digital yang dimiliki setiap orang.

“Kami juga melakukan mitigasi terhadap risiko digitalisasi, dan seberapa besar pengaruh inklusivitas terhadap inovasi,” katanya.

“Kami juga melakukan transformasi sosial untuk mencapai transformasi digital. Seperti memperhatikan isu-isu sosial yang berkenaan dengan human rights,” imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan Koordinator Literasi Digital, Kemkominfo Rizki Ameliah. Ia menjelaskan, saat ini pemerintah Indonesia fokus pada transformasi digital.

“Pemerintah telah mempersiapkan
infrastruktur dan program literasi digital untuk mewujudkan transformasi digital,” katanya.

Ia menambahkan, program tersebut telah diinisiasi oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi) pada 2021 lalu. Melalui literasi digital untuk membantu terwujudnya inklusivitas.

“Contohnya kami membuat pelatihan literasi digital bagi penyandang disabilitas,” ungkapnya. (nas)

Exit mobile version