INDOPOS.CO.ID – PLN Indonesia Power mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Priok di pantai utara Kota Jakarta dengan kapasitas 2.723 MW.
Dengan menggunakan gas alam atau lebih tepatnya Natural Gas Combined Cycle (NGCC) dan Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai bahan bakar, pembangkit listrik ramah lingkungan terbesar di Asia Tenggara ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (Nox) tipe Combuster.
Hal ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.
Keberadaan pembangkit listrik yang telah meraih penghargaan Proper Emas dua kali berturut-turut pada 2021 dan 2022 ini sangatlah vital, karena sebagai penyuplai kebutuhan listrik di Istana Wakil Presiden dan lokasi vital lainnya.
“Listrik di Istana Wakil Presiden, Bandara Halim Perdanakusuma dan Pangkalan TNI Halim Perdanakusuma disuplai dari PLTGU Priok,” ujar General Manager Priok Power Generation Unit, IGAN Subawa Putra dalam keterangan tertulis, Kamis (11/5/2023).
Selain itu, PLTGU Priok juga berperan mendukung 65 persen kebutuhan beban di subsistem Priok-Cawang-Bekasi. PLN Indonesia Power Priok PGU juga mempunyai sub unit PLTD Senayan yang memiliki peran penting dalam program anti blackout, yaitu sebagai backup power MRT dan inisiasi line charging untuk Blackstart PLTGU Priok dan Muara Karang.
“Saat ini pembangkit kami mendukung keandalan kelistrikan di sistem Jawa-Madura-Bali dengan program anti blackout dan fast respon system,” katanya.
Untuk diketahui, ada beberapa prestasi mentereng yang diraih PLTGU Priok beberapa tahun belakangan ini, di antaranya penghargaan Proper Emas di 2021 dan 2022, penghargaan Gold dari ISDA Award pada tahun 2019, 2020 dan 2021, penghargaan Bintang 5 Top CSR Award, penghargaan Zero Accident, serta Penghargaan Gold pada CSR & PDB Award di tahun 2023.
Ini membuktikan PLTGU Priok tidak hanya concern untuk memastikan keandalan listrik bagi Indonesia, tapi juga memiliki komitmen untuk peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. (rmn)
