INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Pengembangan Riset dan Inovasi Universitas Sumatera Utara (USU) Buchari mengatakan kegiatan #Hack4ID sangat penting untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan anak muda. Khususnya pelaku ekonomi digital untuk menghadapi tantangan dalam dunia industri.
“Kami berharap mahasiswa bisa berkontribusi secara aktif dengan menghasilkan ide-ide inovatif yang dikembangkan sebagai prototipe bisnis dan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan,” ungkap Buchari dalam keterangan, Minggu (4/6/2023).
Menurut Laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain and Company, nilai ekonomi digital Indonesia dengan menghitung Gross Merchandise Value (GMV) bertumbuh CAGR 22 persen menjadi USD77 miliar pada 2022 dan akan terus bertumbuh hingga USD360 miliar pada 2030 nanti.
Research and Curriculum Development 1.000 Startup Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Faizah mengatakan, program #Hack4ID untuk menggali potensi ide solusi digital kaum milenial. Program yang diikuti oleh mahasiswa ini membantu peserta memecahkan permasalahan industri bidang penyimpanan hingga penyaluran barang dan jasa.
Program ini juga, menurutnya, berperan membangun kolaborasi dengan para pelaku industri di Indonesia.
“Tujuannya untuk meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia,” kata Faizah.
Dia mengatakan, untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia, Kemenkominfo berkolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital untuk menginisiasi gerakan nasional 1000 startup digital.
Dibantu mentor para mahasiswa dipandu dalam menemukan solusi. Di antaranya mentor Software Engineer HealthBeats, Jabbar Ali Panggabean, Chief Executive Officer (CEO) and Founder Ruang Mahasiswa, Ronaldi Tumanggor, Business Development Specialist Sirka, Raju Ritonga, Product Owner Specialist VCGamers, Denny dan Co-Founder Halo Siswa, Adyan Aqil.(nas)