INDOPOS.CO.ID – Penayangan salah satu serial orisinal Indonesia terbaru dari Netflix, Gadis Kretek berdampak positif terhadap industri kretek dan meningkatnya kunjungan ke Museum Kretek Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Direktur PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata menyadari, serial Gadis Kretek yang merupakan adaptasi dari novel berjudul serupa karya Ratih Kumala itu telah membawa dampak yang baik terhadap pelaku industri.
“Kalau mengenai penjualan Gadis Kretek itu pembuat trennya menjadi naik. Jadi perhatian orang terhadap industri kretek menjadi naik,” kata Arief Goenadibrata di Jakarta, Selasa (7/9/2024).
Sejak serial tersebut muncul, museum terletak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu mulai banyak dikunjungi. Mengingat eksistensinya sebagai satu-satunya museum kretek di Indonesia dan menampilkan sejarah kretek di Indonesia.
“Untuk itu, diaroma (-red) kerja sama dengan museum kretek. Itu yang dipakai kemarin alat giling,” ujar Arief.
Museum itu memiliki dokumen-dokumen perusahaan pada masa lampau, alat-alat tradisional pembuatan rokok hingga yang menggunakan teknologi modern, diorama jenis-jenis tembakau cengkeh, diorama pembuatan rokok di pabrik, dan lain sebagainya.
Selain itu, museum tersebut bisa mempelajari proses produksi rokok kretek, termasuk melihat alat-alatnya yang digunakan pada zaman penjajahan Belanda.
“Alat giling itu yang model tradisional, pabrik punya. Supaya pengunjung museum kretek bisa ingin untuk nyoba,” ucap Arief.
Serial Netflix Gadis Kretek disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah tayang pada 2 November 2023. Menceritakan perjalanan Lebas pada tahun 2001 menyusuri sosok Jeng Yah (Dian Sastro), anak juragan industri rokok di Kota M yang punya ambisi menciptakan saus rokok terbaiknya pada tahun 1960-an. (dan)