Nyalakan Intimasimu, Tetaplah Terlindungi, dan Setarakan Akses melalui Kontrasepsi

ilustrasi mesra

Ilustrasi. Freepick

INDOPOS.CO.ID – Setelah melewati 2 tahun masa pandemi, tentunya banyak yang berubah dari perilaku masyarakat Indonesia pada beragam aktivitas. Imbauan untuk senantiasa menjaga kebersihan, menerapkan protokol kesehatan, dan menjaga jarak secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi bagaimana romansa para pasangan Indonesia.

Bagi yang berpasangan dan jika tidak bisa menjaga romantismenya, tidak jarang justru menimbulkan adanya gesekan konflik dalam hubungan. Sebuah riset dari Universitas Airlangga 2021 menyebut perubahan jadwal kerja yang signifikan saat pandemi selagi di rumah saja memberikan pengaruh besar pada perubahan perilaku seksual pasangan Indonesia.

Tambah lagi, pasangan Indonesia juga dihadapkan pada tantangan lainnya, seperti: kesehatan mental, stabilitas keuangan, kesehatan fisik yang berdampak pada kualitas hubungan seksual. Saat ini para pasangan di Indonesia justru semakin eksploratif dalam menjawab kebutuhan mereka akan romantisme dan kebutuhan seksual selama beberapa waktu.

Aktivitas movie and chill, cuddling, dan staycation merupakan beberapa aktivitas yang mulai digandrungi pasangan Indonesia selama beberapa tahun ke belakang. Maraknya aktivitas tersebut dapat menjadi bukti bahwa orang Indonesia menginginkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan keintiman mereka.

Sayangnya, survei Pleasure Gap Tahun 2022 oleh Durex yang mayoritasnya adalah pasangan menikah, menemukan 49,53 persen responden pasangan Indonesia menyatakan tidak setuju bahwa kondom perlu selalu digunakan. Adanya aktivitas seksual yang senantiasa meningkat selama dua tahun ke belakang yang kerap tidak terproteksi, tentunya merupakan aktivitas yang berisiko pada infeksi menular seksual (IMS) atau kehamilan yang tidak diinginkan.

Aktivitas populer tersebut merupakan tantangan-tantangan hebat yang muncul ketika kita berdiskusi mengenai topik seks berisiko yang didorong oleh aktivitas seperti staycation dan Movie and chill. Penyakit HIV/AIDS tentunya tidak akan pandang bulu untuk menyerang siapapun yang bersikap ceroboh dalam aktivitas seksual mereka.

Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember kemarin, menanamkan pemikiran akan pentingnya seks yang aman dan terlindungi menjadi semakin krusial.

Di saat semakin terlihatnya peningkatan infeksi HIV tahunan dalam beberapa tahun terakhir, penyediaan akses yang sama untuk semua orang akan pencegahan, pendeteksian, dan pengobatan HIV/AIDS menjadi semakin penting. Guna menunjukkan peran aktifnya dalam mengatasi masalah ini, Durex terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi modern, kondom, dalam berhubungan seksual.

Kondom merupakan salah satu metode kontrasepsi modern yang dapat melindungi orang dari IMS, terbukti sangat efektif dalam mencegah HIV, dan mudah ditemukan di mana saja.

Hal ini sejalan dengan temuan Durex’s Pleasure Gap Study yang menyatakan adanya persepsi aman dan terproteksi bagi para konsumen dalam hubungan seksualnya, secara angka 71,21 persen dari seluruh responden merasa terlindungi saat berhubungan seks menggunakan kondom.

“Faktor psikologis juga dapat mempengaruhi fungsi dan performa seksual seseorang. Dengan kata lain, jika orang tersebut merasa aman dan nyaman ketika berhubungan, maka ini dapat membantu meningkatkan intimasi dan kedekatan emosional baginya dan pasangan. Inilah mengapa setiap pasangan perlu berkomitmen pada aktivitas seksual yang sehat dan bertanggungjawab,” kata Psikolog Inez Kristanti dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

Sementara itu, Healthcare Category Lead Reckitt Indonesia Luki Febriyanti, mengatakan, data Durex Pleasure Gap Study yang baru-baru ini dirilis menemukan 59,81 persen dari total responden merasa pengalaman seksual mereka meningkat secara signifikan ketika pasangan mereka mengenakan kondom.

“Kami percaya perasaan terlindungilah yang membantu mereka menikmati hubungan seks tersebut. Di Reckitt, kami percaya bahwa seks yang menyenangkan dan aman should be made available for everyone, terlepas dari siapapun yang menikmatinya. Dalam mencapai misi tersebut, kami teguh akan komitmen kami dalam membuat produk berkualitas kami mudah diakses oleh siapapun,” ujarnya. (ibs)

Exit mobile version