Perlu Penanganan Holistik Cegah Perkawinan Anak

Henry-Surya

Penyerahan tersangka dan barang bukti perkara tindak pidana pemalsuan dokumen Direktur Indosurya Inti Finance Henry Surya. Foto: Puspenkum Kejagung for indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan, perkawinan anak merupakan isu bersama yang pencegahannya harus diselesaikan secara multi sektoral, holistik dan terpadu.

Plt. Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani mengatakan, pihaknya fokus melakukan sosialisasi dan edukasi dengan stakeholder terkait mencegah perkawinan anak.

“KemenPPPA bersama pemerintah daerah juga telah mendorong terbentuknya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), yang merupakan unit layanan preventif dan promotif sebagai tempat pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera,” kata Rini di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Kepala Bagian Staf Medik Fungsional Ginekologi Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Widyorini Lestari Hardjolukito Hanafy menjelaskan, perkawinan dan kehamilan anak memiliki risiko komplikasi medis terhadap ibu maupun anak yang dilahirkan itu sendiri.

“Anatomi tubuh anak perempuan belum siap menjalani proses mengandung dan melahirkan. Sehingga berisiko mengalami komplikasi medis baik pada ibu maupun pada anak,” terang Widyorini.

United Nations Population Fund (UNFPA) mencatat Obstetric Fistula sebagai kasus komplikasi medis persalinan usia anak yang sering terjadi. Obstetric Fistula merupakan kerusakan pada organ intim perempuan yang menyebabkan kebocoran urin atau feses ke dalam vagina.

“Perempuan yang berusia kurang dari 20 tahun, rentan mengalami Obstetric Fistula dan dapat terjadi akibat hubungan seksual di usia anak,” ujar Widyorini.

Ia menambahkan, perkawinan anak yang kerap kali terjadi karena kehamilan tidak diinginkan (KTD) diakibatkan minimnya pengetahuan akan kesehatan reproduksi dan risiko yang dihadapi.

Pencegahan KTD dapat dimulai dari edukasi kesehatan reproduksi. Baik itu kontrasepsi dan ancaman penyakit menular seksual hingga kanker serviks, edukasi gizi, dan peran orang tua serta pendidikan formal.

Jagat media sosial dikejutkan kasus ratusan siswi Ponorogo hamil sebelum menikah beberapa waktu lalu virali (dan)

Exit mobile version