Ajak Pelajar Diet Kantong Plastik, Untuk Apa?

plastik

Peluncuran GIDKP secara daring. Foto: Nasuha

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP). Koordinator Bidang Sarana Prasarana, Direktorat SMA Dhany Hamiddan Khoir menuturkan, gerakan tersebut bisa menjadi percontohan untuk 14 ribu SMA di Indonesia.

“Kami berharap best practice dari 10 sekolah terpilih bisa ditiru sekitar 14 ribu SMA di Indonesia,” ujar Dhany Hamiddan Khoir dalam keterangan, Minggu (13/2/2022).

Ia mengatakan, program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan tersebut. Karena selain promosi kesehatan, juga melakukan pembinaan lingkungan hidup.

“Jika program tersebut dimaksimalkan, akan berdampak terhadap ekosistem dan menjadi budaya di sekolah,” terangnya.

Program Manager GIDKP Adithiyasanti Sofia mengatasi, program GIDKP memberi edukasi tentang isu lingkungan kepada para pelajar SMA. Mereka diajak untuk mengubah gaya hidup dengan melakukan diet kantong plastik.

“Target program ini menuju sekolah bebas dari kantong plastik. Dan diet kantong plastik ini kita tanamkan sebagai gaya hidup baru di kalangan siswa,” ungkapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, GIDKP digagas sejak 2013 lalu. Gerakan tersebut semakin luas berkat dukungan The Body Shop Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

“Program ini dampaknya luas, sampai keluar peraturan pembatasan plastik sekali pakai di 2016 lalu. Dan ada 70 kabupaten/kota yang menerapkan peraturan tersebut,” ungkapnya. “Dan peraturan tersebut mampu mengurangi penggunaan plastik di masyarakat hingga 55 persen,” imbuhnya.

Melihat keberhasilan tersebut, lanjut dia, pihaknya mencoba menggandeng siswa SMA terlibat dalam gerakan diet kantong plastik. Mereka, diajak memetakan isu lingkungan di sekolah dan mencari solusinya.

“Melalui kegiatan ini, siswa jadi tergerak untuk ikut mengurangi sampah plastik. Mencari alternatif sebagai solusi dan menyebarkan budaya diet plastik ke sekolah lainnya,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version