19 Ribu Desa Belum Miliki PAUD, Mendikbudristek: Ini Tantangan Besar

Nadiem Makarim

Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi Nadiem Makarim, dalam acara daring. Foto: Nasuha/INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Data pokok pendidikan (Dapodik) 2021 masih ada sekitar 19.000 desa yang belum memiliki satuan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Ini tantangan besar.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam acara daring, Kamis (24/2/2022).

Ia mengatakan, PAUD memiliki peran yang krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Usia PAUD atau usia 0-6 tahun dikenal sebagai usia emas.

“Usia tersebut adalah periode perkembangan manusia yang sangat cepat. Baik dari segi fisik maupun kognitif, rasa, sosial, emosional, sampai dengan moralitas,” katanya.

“Saya ingin anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan usia dini yang bermutu,” imbuhnya.

Saat ini, masih ujar Nadiem, PAUD di desa telah memiliki kualitas. Ini berkat dukungan program merdeka belajar, yang meliputi kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar.

“Program ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada murid,” terangnya.

“Dengan mempertimbangkan karakter dan potensi setiap anak. Jadi tidak hanya keragaman peserta didik yang menjadi perhatian kami. Tapi jiga keragaman potensi daerah masing-masing,” imbuhnya.

Ia menyebut, sekolah-sekolah di daerah yang jauh dari pusat selama ini kesulitan memenuhi kebutuhannya. Dan mereka butuh dukungan bantuan.

Oleh karena itu, menurut Nadiem, Kemendikbudristek bersama Kemenkeu dan Kemendagri melakukan reformasi kebijakan bantuan operasional pendidikan (BOP) PAUD. “Sekarang nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah. Dan penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan dan penggunaannya juga jauh lebih fleksibel,” jelasnya.(nas)

Exit mobile version