Marak Investasi Bodong, Kerugian Masyarakat Dikhawatirkan Capai Ratusan Triliun Rupiah

investasi bodong

Ilustrasi investasi bodong. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Kehadiran influencer telah mencuri perhatian masyarakat, seiring masifnya pengguna media sosial. Kini dijadikan profesi baru yang menggiurkan. Meski pengaruhnya tak selalu memberikan dampak positif.

Seperti halnya ketika munculnya kasus investasi bodong belakangan ini. Para influencer turut mempromosikan robot trading dan binary option dengan iming-iming keuntungan besar.

Publik dikejutkan penetapan tersangka dua influencer dan afiliator, yakni Indra Kesuma alias Indra Kenz dan Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan. Dua orang itu dilaporkan terkait penipuan investasi bodong berkedok binary option.

Menurut pengamat keamanan siber dari Cissrec, Pratama Persadha, cara yang dilakukan influencer mengenalkan platform judi online berkedok trading online itu ampuh mempengaruhi masyarakat mengikuti jejak mereka. Padahal itu merupakan hal yang salah.

“Edukasi pada Masyarakat ini akan sulit, karena yang dihadapi sekarang adalah penipuan berkedok investasi ini dilakukan promosinya lewat para influencer,” kata Pratama melalui telepon, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Indra Kenz dan Doni Salmanan dalam beberapa video di kanal Youtube, yang sudah mereka hapus menyatakan bahwa aplilasi binary option itu legal tidak melanggar hukum. Faktanya ilegal, mungkin awalnya mereka tidak mengetahuinya.

“Para influencer ini juga tidak tahu, bahwa aplikasi investasi yang mereka bantu endorse ini adalah penipuan,” tutur Pratama.

Masyarakat memang harus cermat dalam berinvestasi. Memiliki perencanaan matang dan mengecek legalitas perizinan aplikasi tersebut melalui laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Prinsipnya adalah investasi lewat tekonologi ini harus jelas asetnya. Membeli dan berinvestasi harus jelas apakah ada barangnya, ada bentuk bisnis realnya seperti di saham,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat agar terhindar investasi bodong. Banyak cara melakukannya, salah satunya bisa melalui influencer untuk kembali menyadarkan masyarakat.

“Untuk memberikan edukasi ini, pemerintah harus turun tangan untuk mendorong para influencer memberikan edukasi,” ucap Pratama.

“Selain juga jangan mudah menerima endorse dari apliksi investasi yang tidak jelas. Karena bila dibiarkan, kerugian masyarakat bisa ratusan triliun rupiah,” tambahnya. (dan)

Exit mobile version