PGI: Pernyataan Saifuddin Ibrahim Bukan Mencerminkan Seorang Pendeta

pendeta saifudin

Ilustrasi Sosmed. Foto: dok Kominfo

INDOPOS.CO.ID – Kepala Humas Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow menuturkan, pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim tidak semestinya dipublikasikan ke publik. Apalagi dalam menyampaikan selalu mengatasnamakan pendeta.

“Tidak sepantasnya pernyataan itu diungkap ke publik. Apalagi beliau selalu mengatasnamakan sebagai pendeta,” kata Jeirry Sumampow secara daring, Sabtu (19/3/2022).

Ia mengatakan, dalam akun YouTube Pendeta Saifuddin Ibrahim berisi konten-konten yang provokatif. Bahkan, PGI pernah mengklarifikasi terkait postingannya pada bulan lalu.

“Bulan lalu PGI pernah memanggil terkait postingannya terkait PGI. Tetapi PGI tidak memperpanjang dan dibuka di publik,” terangnya. “Saat itu dalam postingannya tidak ada fakta dan ada unsur fitnah di sana,” jelasnya.

Sementara untuk pernyataan kemarin, lanjut dia, sesuatu yang tak terduga. PGI terkejut, apalagi banyak pertanyaan ke PGI terkait figur Pendeta Saifuddin Ibrahim.

“Secara pribadi, saya tidak mengenal beliau. Setelah dicari, kesengajaan beliau itu sesuatu yang kontroversial,” katanya.

“Kami menilai perilaku tersebut tidak semestinya dilakukan oleh seorang pendeta. Kami sangat menyayangkan ini terjadi. Dan kami berharap ini direspon tenang-tenang saja,” imbuhnya.

Sebelumnya, oknum Pendeta Saifuddin Ibrahim menjadi viral di media sosial. Lewat akun YouTube-nya, Saifuddin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 Ayat di Alquran.

Bahkan pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim tersebut mendapat respon dari Menkopolhukam Mahfud MD. Dia mengatakan tindakan pendeta Saifuddin Ibrahim masuk kategori perbuatan penodaan dan penistaan agama Islam. Tindakan penodaan agama tidak terbatas dalam bentuk pembuatan gambar, poster, karikatur, dan sejenisnya. (nas)

Exit mobile version