INDOPOS.CO.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan, potensi kenaikan kasus Covid-19 selalu ada dalam beberapa kesempatan. Namun, biasanya kerap dibarengi dengan temuan mutasi baru.
Hal itu seraya merespons kebijakan pelonggaran saat ibadah bulan ramadan dan mudik Lebaran 2022. Kenaikan kasus sebelumnya, terjadi ketika pertengahan tahun 2021 akibat merebaknya varian Delta.
“Potensi kenaikan (Covid-19) setiap ada acara besar dan kerumunan ada, tapi kenaikan tinggi itu karena ada vatian baru, Juli tinggi itu karena varian baru (Delta),” kata Budi Gunadi dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Sementara ketika perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021. Saat kegiatan keagamaan berlangsung tidak ada lonjakan kasus yang signifikan terjadi.
“Nataru kemarin tidak terlalu naik, naiknya Februari, ini terjadi di seluruh dunia (karena ada Omicron),” ujar Budi.
Saat ini pemerintah memberikan ruang gerak lebih besar, untuk umat Islam dalam merayakan Lebaran Idul Fitri dan ibadah Ramadhan dengan lebih normal.
“Presiden concern agar kita bisa melaksanakan Ramadhan dan Idul Fitri lebih baik setelah 2 tahun pandemi agar merayakan idul fitri secara normal,” ucapnya.
Ia menambahkan, angka penularan virus atau reproduction number Indonesia mendekati angka 1. Artinya, penularan Covid-19 terhitung rendah di tengah masyarakat.
“Angka reproduction rate di bawah 1, berarti 2-3 orang hanya menulari 1 orang,” bebernya. (dan)