Kemarahan Jokowi Soal Impor, Pengamat: Ada Kenaikan 3,7 Miliar USD di Masa Pandemi

impor

Ilustrasi bongkar muat barang impor di pelabuhan. Foto: dok Kemendag

INDOPOS.CO.ID – Presiden Jokowi mengungkap terkait impor bukan pertama kali. Sebelum pandemi Covid-19, Jokowi pernah menyinggung soal impor cangkul

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira melalui gawai, Minggu (27/3/2022).

Ia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 Jokowi pernah menyinggung soal impor cangkul. Presiden menyoal soal baja yang dimiliki dan pengrajin yang banyak di Tanah Air.

“Soal cangkul waktu itu selesai. Dan kemarahan Presiden Jokowi itu sinkron dengan data impor barang konsumsi,” ungkapnya.

Ia menyebut, kenaikan barang konsumsi tersebut mencapai 3,7 miliar USD. Data tersebut diperoleh dari 2019 hingga 2021.

“Ekonomi saat itu kita tahu sedang turun, harusnya impor turun. Tapi ini justru mengalami kenaikan,” bebernya.

Dari data tersebut, dikatakan dia, menunjukkan Indonesia masih tergantung dengan impor. Ia menambahkan, kemarahan Jokowi harus bisa diimplementasikan dalam kebijakan yang konkret.

“Ini harus diimplementasikan dalam kebijakan konkret kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan BUMN,” tegasnya.

“Mereka yang serapan TKDN rendah harus dibuka kenapa? Kalau perlu kepala pengadaan diganti atau menterinya juga bisa diganti,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, dari pengadaan barang dan jasa, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menghabiskan 31 kasus pada 2021. Selain tindak pidana korupsi juga dugaan suap.

“Ini diduga ada permainan oknum di dalam pengadaan barang dan jasa. Kendati, kita akui ada masalah pada produk industri kecil dan menengah (IKM) yang harus diselesaikan,” terangnya. (nas)

Exit mobile version