Sosiolog: Pengawasan Pemudik Wajib Isi Aplikasi E-Hac Lemah

Peduli Lindungi apk

ilustrasi aplikasi PeduliLindungi (dok Indopos)

INDOPOS.CO.ID – Kebijakan pemudik hendak melakukan perjalanan wajib mengisi E-Hac dalam aplikasi PeduliLindungi tidak efektif. Pernyataan tersebut diungkapkan Sosiolog Perkotaan Yuanita Aprilandini Siregar secara daring, Minggu (17/4/2022).

Menurut dia, pengawasan kebijakan tersebut relatif sulit. Apalagi bagi pemudik menggunakan kendaraan pribadi seperti kendaraan bermotor roda empat dan roda dua.

“Kalau mereka (pemudik) yang naik bus jelas lewat terminal. Kemudian pengguna kereta jelas tertutup melalui stasiun. Begitu pula yang naik pesawat terbang harus melalui bandara,” katanya.

“Titik-titik keberangkatan itu (stasiun, bandara dan terminal) itu ruang tertutup. Masih muda dalam pengawasan. Tapi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi bagaimana pengawasannya? Kan itu ruang terbuka,” katanya.

Ia menuturkan, random sampling bagi pemudik berkendaraan pribadi sangat berpotensi tidak mengisi E-Hac. Demikian pula untuk titik-titik pengawasan di terminal.

“Di terminal masih ada celah untuk lolos pengawasan, apalagi banyak terminal bayangan yang tidak terpantau,” ungkapnya.

Menurut dia, sisi pengawasan menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah, agar kebijakan tersebut efektif diterapkan. Kendati secara aspek sosiologis kebijakan tersebut harus ditaati oleh semua elemen masyarakat

“Jadi kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan. Untuk mereka yang mobilitasnya tinggi mungkin sudah terbiasa. Tapi kan mudik lebaran ini nanti banyak dari mereka kalangan menengah ke bawah yang masih awam dengan aplikasi E-Hac,” terangnya.

“Kelompok informal (pembantu rumah tangga, pedagang kaki lima dan lainnya) ini jadi tugas pemerintah. Harus ada sosialisasi yang masif,” imbuhnya.(nas)

Exit mobile version