Pakar Kesehatan: Paracetamol Tak Timbulkan Penyebab Hepatitis Akut Misterius

hepatitis

Ilustrasi Penyakit Hepatitis. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Pakar kesehatan anak Prof. Dr. Hanifah Oswari menyatakan, penggunaan paracetamol dengan dosis yang dianjurkan tidak memiliki kaitan sebagai penyebab hepatitis akut misterius.

Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi, melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit tersebut.

“Deteksi paracetamol dihubungkan dengan penggunaan terapeutik yang sesuai, sejauh ini tidak menimbulkan kekhawatirkan penyebab hepatitis akut berat,” kata Hanifah dalam acara daring Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Para orang tua tidak perlu khawatir, jika sang buah hati harus meminum paracetamol selama sesuai dosis dan tidak berlebihan.

Mengenai investigasi toksikologi (ilmu terkait ikhwal racun) bahwa menunjukan, tidak ada temuan positif mengenai hal tersebut.

“Jadi anak-anak yang membutuhkan obat demam dapat tetap digunakan parasetamol atau dosisnya betul,” tutur Hanifah.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI itu menyebutkan, dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lainnya. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Untuk mencegah risiko infeksi, ia menyarankan orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang,” jelas Hanifah dalam keterangan virtualnya pada, Kamis (5/5/2022).

“Tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” tambahnya.

Secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat. (dan)

Exit mobile version