Usung Tiga Nama Capres, NasDem Tunjukkan Posisi Tawar

Partai NasDem

Rakernas Partai NasDem merekomendasikan tiga nama bakal capres yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo. Foto: Youtube Partai NasDem

INDOPOS.CO.ID – Munculnya nama tiga tokoh bakal calon presiden (capres) yang direkomendasikan oleh rapat kerja nasional (Rakernas) Partai NasDem menunjukkan bahwa posisi tawar Partai NasDem cukup kuat. Sebab dari tiga nama yang direkomendasikan itu baik Anies Baswedan, Andika Perkasa maupun Ganjar Pranowo, tidak ada yang mewakili kelompok konglomerat.

Fakta ini menunjukkan bahwa NasDem lebih mencari peluang kemenangan daripada mencari peluang keterusungan tokoh dan menginginkan adanya penguatan logistik.

“Saya kira dalam posisi ini, NasDem dianggap sebagai partai politik paling siap menghadapi pemilihan umum termasuk pemilihan presiden. Meskipun NasDem tidak akan bisa mengusung kandidat kalau nanti dalam proses negosiasi dengan mitra koalisi tidak berhasil,” kata pengamat politik selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dr. Dedi Kurnia Syah kepada indopos.co.id, Minggu (19/6/2022).

Terkait keberanian Partai NasDem merekomendasikan Anies Baswedan yang nota bene resisten dengan politik identitas dan SARA, Dedi justru melihat sebaliknya. Anggapan bahwa Anies Baswedan diidentikkan dengan politik identitas dan SARA pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu tidak sepenuhnya benar.

“Anies Baswedan kalau dianggap sangat dekat atau berafiliasi dengan politik identitas, sebetulnya tidak mendasar. Kenapa? Dalam catatan IPO, pada saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, justru yang dominan adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bukan Anies Baswedan. Tetapi ketika kami melakukan quick count atau exit poll, melakukan interview pemilih yang baru saja memilih, kami menemukan ada 74 persen perubahan pemilih itu setelah adanya debat kandidat di Pilkada DKI Jakarta. Artinya, politik identitas itu hanya riuh dalam proses kampanye dan propaganda politik. Tapi rupanya politik identitas tidak terbawa sampai ke ruang tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Dedi.

Pengamat politik selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dr. Dedi Kurnia Syah. Foto: Twitter/@azrasyah

Dedi mengatakan kalau ditelisik lebih jauh dari karakteristik ketokohan Anies Baswedan dan restorasi yang diusung Partai NasDem, sebetulnya memiliki kecocokan.

“Anies Baswedan itu secara karakter adalah kelompok muslim intelektual dan kelas menengah atas. Artinya gagasan-gagasan Anies Baswedan itu lebih banyak sejalan dengan apa yang diinginkan Partai NasDem. Meskipun sesungguhnya, apa yang dijalankan Anies Baswedan dan Partai NasDem lebih ke kelompok menengah ke atas. Masalah yang akan muncul menentukan bakal calon wakil presiden. Maka mau tidak mau, jika Anies diusung sebagai capres oleh NasDem maka bakal cawapres harus memilih tokoh yang memikat kelompok menengah ke bawah,” kata Dedi.

Menurut Dedi, munculnya namq Anies Baswedan sebagai salah satu nama bakal capres rekomendasi Partai NasDem, kecil kemungkinan akan menurunkan elektabilitas Partai NasDem.

“Justru peluang terbesarnya adalah meningkatkan elektabilitas Partai NasDem. Kenapa demikian, karena kalau yang diusung Ganjar Pranowo, maka Partai NasDem tidak akan memperoleh dampak elektabilitas secara signifikan. Karena pemilih Ganjar Pranowo itu, sekaligus juga pemilih PDI Perjuangan. Kalau Ganjar Pranowo berpindah ke Partai NasDem, belum tentu pemilih loyal PDI Perjuangan berpindah ke NasDem,” katanya.

Anies Baswedan kata Dedi, sejak awal bawa gerbong sendiri, elektabilitas personal, tidak terpecah ke partai politik, sehingga ke mana pun Anies pergi pemilih tetap solid.

“Kalau Anies ke Partai NasDem, maka pemilihnya pasti ikut ke NasDem. Kalau ke PKS, maka semuanya akan ke PKS. Sehingga peluang elektabilitas bagi NasDem jauh lebih besar kalau Anies yang diusung,” tandasnya.

Lebih jauh Dedi mengatakan, posisi Andika Perkasa sebenarnya sama dengan Anies Baswedan, namun elektabilitasnya berbeda.

“Banyak orang tidak tahu bahwa kendati elektabilitas Ganjar Pranowo lebih tinggi, tetapi belum tentu berdampak kepada elektabilitas Partai NasDem kalau mengusung Ganjar Pranowo. Sementara Anies Baswedan, berdasarkan catatan IPO, lebih mendominasi dalam sebagian besar survei. Dan sebarannya jauh lebih luas daripada Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo berhutang besar terhadap PDI Perjuangan dan Jawa Tengah,” tutupnya. (dam)

Exit mobile version