Komnas HAM Panggil Digital Forensik dan Labfor Siang Ini

Pemberian-Keterangan

Komnas HAM merilis hasil pemeriksaan sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo soal peristiwa baku tembak sesama polisi di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Indopos.co.id/Dhika Alam Noor)

INDOPOS.CO.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengagendakan pemeriksaan Tim Digital Forensik dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk mengungkap peristiwa baku tembak sesama polisi di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Adu tembak itu melibatkan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan rekannya Bharada E di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.

Akibat kejadian itu Brigadir J dilaporkan meninggal dunia. Komnas HAM telah melakukan permintaan keterangan dari para ajudan Irjen Ferdy Sambo soal penyebab kematian Brigadir J.

“Besok (Rabu) pukul 13.00 WIB, kami melakukan pemeriksaan untuk digital forensik dan siber,” kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam di Jakarta, Selasa (26/7/2022) malam.

ilustrasi tim forensik kedokteran
Foto: Polri for indopos.co.id

Tim dari Polri itu bakal mengecek rekaman CCTV maupun ponsel yang disita sebagai barang bukti peristiwa berdarah diduga di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

“Digital forensik untuk mengecek semua (rekaman) CCTV dan apa hubungannya siber? Untuk ngecek semua handphone dan komunikasi,” tutur Anam.

Terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap ponsel Brigadir J yang sebelumnya diduga telah hilang dalam kasus adu tembak ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Termasuk mengenai CCTV yang ditemukan di sekitaran lokasi kejadian, yakni kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

“Jadi memang ada beberapa barang bukti yang saat ini masih proses pemeriksaan di Labfor ya, antara lain handphone Brigadir J sudah diamankan dan diperiksa oleh Labfor. Nanti labfor yang bisa menjelaskan secara scientific,” ujar Dedi di Jakarta, Jumat (22/7/2022).

“Kemudian untuk barang bukti lain seperti CCTV, sekali lagi ada beberapa titik CCTV yang sudah diamankan juga dan saat ini masih proses pendalaman oleh Labfor,” tambahnya.

Pihak Laboratorium Forensik harus melakukan kalibrasi rekaman CCTV dan harus didokumentasikan dengan sangat baik. Karena, harus ada penyesuaian waktu antara isi video dengan hasilnya harus disimpulkan secara scientific criminal investigation.

Komnas HAM telah rangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan Tim Forensik Kepolisian Indonesia (Polri), yang sempat mengotopsi jenazah Brigadir J. Termasuk mengecek jenazah sebelum dan sesudah diotopsi serta memeriksa para ajudan Ferdy Sambo.(dan)

Exit mobile version