Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Wagub DKI: Menuju Pribadi Lebih Bertakwa

Tahun Baru Islam

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. Foto: Dokumen Humas Pemprov DKI

INDOPOS.CO.ID – Tahun Baru Islam 2022 atau 1 Muharram 1444 Hijriah merupakan momentum hari besar umat muslim di seluruh dunia. Sejarahnya dimulai dari hari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah menuju Madinah.

Peristiwa besar bagi Islam tersebut menggambarkan, bahwa hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menceritakan, sekilas tentang penetapan awal tahun baru Islam atau penanggalan hijriah bahwa merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.

“1444 tahun yang lalu, Nabi Muhammad saw. bersama para sahabat melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ini bukan hanya perpindahan fisik, namun hari itu menjadi awal langkah strategis bagi kebangkitan Islam dan umat Islam di dunia,” kata Riza dalam akun Instagram-nya @arizapatria dilihat, Sabtu (30/7/2022).

Tak lupa, ia mengucapkan tahun baru Islam 1 Muharam. Itu menjadi awal dibukanya lembaran baru yang bisa menjadi momentum memulai target serta pencapaian diri.

Ilustrasi pawai obor dalam menyambut tahun baru Hijriah. Foto: Dokumen indopos.co.id

“Saya Ariza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengucapkan selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 H,” ucap Ariza disapanya.

“Mari kita sambut tahun baru ini dengan tekad dan doa agar kita menjadi seorang muslim yang lebih dermawan, pekerja keras, adil, penyayang dan peduli sesama,” tambahnya.

Ia menambahkan, hijrah bermakna pindah atau berubah memiliki dimensi penjabaran yang luas. Salah satunya dimaknai perpindahan tingkah laku, akhlak yang buruk kepada akhlak yang mulia dan terpuji.

“Seperti Rasulullah SAW yang hijrah dari Mekkah menuju Madinah, mari kita juga hijrah menuju pribadi yang lebih beriman dan bertakwa,” ujar Ariza.

Berdasar laman NU Online, ulama Utsman bin Yahya dalam kitabnya
Maslakul Akhyar menuliskan lafal doa akhir tahun Islam yang berbunyi sebagai berikut:

“Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik.”

“Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.”

Sementara Mufti Usman menuliskan bacaan doa awal tahun yang berbunyi sebagai berikut: “Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal.”

“As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.” (dan)

Exit mobile version