INDOPOS.CO.ID – Kelima terduga teroris merupakan jaringan terorisme yang tergabung dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI) atau Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dan mereka sudah terpantau oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Pernyataan tersebut diungkapkan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Center Ken Setiawan melalui gawai, Kamis (18/8/2022).
Ia mengingatkan potensi aksi lone wolf dilakukan mereka yang terpapar radikalisme. Mereka tidak berafiliasi dengan kelompok manapun.
“Pelaku lone wolf biasanya terpapar lewat media sosial (Medsos). Ini sangat bahaya, karena bisa melakukan aksi teror di manapun dia mau,” katanya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima orang terduga teroris dari beberapa wilayah di Indonesia. Kelimanya ditangkap di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jambi.

Dua teroris berinisial AS da EF ditangkap di Jakarta. AS terlibat dalam hubungan internasional Jamaah Islamiyah, sementara EF berperan sebagai koordinator daerah teritorial Jamaah Islamiyah wilayah Jabodetabek.
Di Sumatera Selatan, ada tersangka teroris WH. Keterlibatannya sebagai pemilik akun Basyira Media pendukung Anshor Daulah, kata Nurul.
Dua tersangka teroris lainnya ditangkap Densus 88 di wilayah Jambi, masing-masing berinisial MR dan DS. Mereka disangka memfasilitasi kamp uzlah di Jambi dan Aceh serta terafiliasi jaringan (Jamaah) Anshor Daulah. (nas)