Ekonom: Surplus APBN 2022 Cukup Tambal Subsidi BBM

Ekonom: Surplus APBN 2022 Cukup Tambal Subsidi BBM - spbu bbm - www.indopos.co.id

Ilustrasi pengisian bahan bakar di SPBU. Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan, performa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 dalam tren positif. Lantaran mencetak surplus, sehingga dapat membiayai subsidi energi.

Sepanjang Januari ke Juli 2022, serapan subsidi energi kan baru Rp88,7 triliun berdasarkan data APBN. Sementara APBN sedang surplus Rp106,1 triliun atau 0,57 persen dari PDB diperiode Juli.

“Betul, cukup,” kata Bhima melalui gawai saat dihubungi, Jakarta, Minggu (28/8/2022).

Dari jumlah tersebut, menunjukan bahwa pemerintah menikmati kenaikan harga minyak mentah untuk dorong penerimaan negara. Maka seharusnya dapat digunakan ke suatu hal paling prioritas.

“Kenapa surplus tadi tidak diprioritaskan untuk tambal subsidi energi? Jangan ada indikasi, pemerintah tidak mau pangkas secara signifikan anggaran yang tidak urgen dan korbankan subsidi energi,” ujar Bhima.

Ia mengusulkan, win win solution pemerintah bisa lakukan revisi aturan untuk hentikan kebocoran solar subsidi yang dinikmati oleh industri skala besar, pertambangan dan perkebunan besar.

Mobil mengantre mengisi bahan bakar minyak di SPBU. Foto: Humas BPH Migas untuk indopos.co.id

Jika tutup kebocoran solar, bisa hemat pengeluaran subsidi karena 93 persen konsumsi solar adalah jenis subsidi. “Atur dulu kebocoran solar subsidi di truk yang angkut hasil tambang dan sawit, daripada melakukan kenaikan harga dan pembatasan untuk jenis pertalite,” jelasnya.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah mengkaji ulang sejumlah harga BBM khususnya yang bersubsidi, seperti Pertalite dan Biosolar.

Di tengah tingginya harga minyak mentah dunia, pemerintah berkomitmen tetap mengupayakan ketersediaan BBM untuk masyarakat. Namun, sedang disiapkan beberapa opsi agar BBM bersubsidi diperuntukkan masyarakat berdaya beli menengah ke bawah dapat tepat sasaran.

“Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kami akan pilih yang terbaik, karena subsisdi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi,” ucap Menteri Arifin dalam keterangan persnya, Senin (22/8/2022). (dan)

Exit mobile version