Insiden Kanjuruhan, Awalnya 127 Jadi 129 Orang Tewas, Jatim Siapkan Santunan Rp10 Juta/orang

Tragedi-Kerusuhan-Malang

Tragedi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Foto: Dokumen indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Jumlah korban tewas akibat tragedi kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga Arema FC lawan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam bertambah menjadi 129 orang. Dalam laporan sebelumnya, sebanyak 127 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).

“Update terkonfirmasi, 129 orang dinyatakan meninggal dunia,” kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim akan fokus menangani korban. Ia mengungkapkan, seluruh korban telah dikirim ke RSUD Dr Saiful Anwar Malang, karena rumah sakit tersebut peralatannya jauh lebih lengkap.

“Seluruh penanganan korban di RSUD Saiful Anwar, berada dalam tanggungan Pemprov Jatim. Karena RSUD Saiful Anwar Malang milik Pemprov Jatim sehingga penanganan korban seluruhnya dalam tanggungan Pemprov Jatim,” ujar Khofifah.

Pemprov Jatim, kata Khofifah, fokus menangani korban, sama halnya bupati Malang dan wali kota malang.

Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Foto: Dokumen indopos.co.id

“Saya rasa pola penanganan korban oleh Pemkab Malang, sangat bagus. Penanganan korban oleh rumah sakit swasta dan rumah sakit daerah berjalan sangat cepat, begitu juga rumah sakit Pemprov Jatim yang berada di Malang Raya ini,” ungkap Khofifah.

Ia menekankan, pihak Pemprov Jatim akan fokus menangani korban baik yang membutuhkan tim Disaster Victim Identification (DVI) maupun yang membutuhkan tindakan karena ada yang mengalami luka berat ringan.

“Untuk korban meninggal, Pemprov Jatim akan memberikan santunan masing-masing Rp 10 juta dan kabupaten juga akan memberikan santuan. Kemudian untuk korban luka berat yang dalam tindakan medis, Pemprov akan memberikan bantuan Rp 5 juta. Ini merupakan bagian dari empati kami terhadap korban, keluarga korban dan tentu mereka yang sedang dirawat membutuhkan tindakan,” katanya.

Lebih jauh, Khofifah mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan jajaran, jajaran Kodam V Brawijaya, ketua DPRD Jatim dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim.

“Kami dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dengan Pak Kapolda Jatim berada di lini terdepan dan Pak Pangdam, jajaran Pemkab dan Pemkot Malang, akan fokus pada proses penanganan korban,” tutup Khofifah. (dam)

Exit mobile version