Tragedi Kanjuruhan, Menteri PPPA: Semua Pihak Harus Paham Prosedur Akomodasi Keamanan

Tragedi-Kanjuruhan

Aparat menembakan gas air ke arah penonton di Stadion Kanjuruhan. Foto: Dok Twitter

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga mendorong semua pihak menghadirkan stadion sepak bola ramah perempuan dan anak. Penyelenggaraan pertandingan harus memberikan perlindungan terhadap kelompok tersebut.

“Penyelenggara pertandingan harus memiliki panduan atau protokol perlindungan bagi kelompok rentan, khususnya anak-anak termasuk perempuan dan penyandang disabilitas,” kata Bintang di Jakarta, Selasa (4/10/2022).

Kementerian PPPA mendorong, seluruh pihak terkait melakukan evaluasi total terkait penilaian risiko stadion dan rencana mitigasi kondisi darurat di stadion bila terjadi kerusuhan serta faktor keamanan terhadap penonton.

Fasilitas stadion ditekankannya harus mendukung hadirnya penonton perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Melengkapi fasilitas petunjuk, seperti larangan merokok dan larangan lain yang dapat memicu terjadinya kerusuhan.

Selama ini, faktor keamanan penonton perempuan dan anak-anak sudah menjadi sorotan. Untuk itu perlu dilengkapi protokol yang dapat menjadi panduan dalam menjamin keamanan dan keselamatannya.

Keamanan penyelenggaraan pertandingan sepakbola bagi perempuan dan anak harus dimulai dari mulai proses pembelian tiket hingga penonton meninggalkan stadion usai pertandingan.

Suasana ricuh setelah pertandingan Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Foto: Twitter/ @TheInsiderPaper

Diharapkan ada kerja sama seluruh pihak, mulai dari federasi, pemerintah, klub, dan supporter untuk mewujudkan pertandingan yang ramah bagi kelompok rentan.

“Semua pihak harus paham dalam melaksanakan prosedur untuk mengakomodasi keamanan dan kenyamanan semua penonton, termasuk penyandang disabilitas, perempuan dan anak-anak,” ujar Bintang.

Ia menyampaikan rasa prihatin dan duka mendalam terhadap korban meninggal dunia usai pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022). Terlebih terdapat korban perempuan dan anak dalam kerusuhan tersebut.

Berdasarkan data sementara korban insiden Kanjuruhan didapatkan dari Posko Postmortem Crisis Center
Pemerintah Kabupaten Malang pada Selasa (4/10/2022) Pukul 02.00 WIB, total korban meninggal dunia sebanyak 133 orang.

Perempuan 42 orang, laki-laki 91 orang, dan diantaranya 37 orang anak dengan rentang usia 3-17 tahun, serta korban yang belum teridentifikasi usianya sebanyak 18 orang (data sewaktu-waktu bisa berubah).(dan)

Exit mobile version