Jabatan Anies Berakhir, Ini Pesan Pakar pada Penjabat Gubernur DKI

Heru Budi Hartono

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Foto: Instagram/@herubudihartono

INDOPOS.CO.ID – Hari ini jabataan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir setelah 5 tahun menjabat sejak dilantik 16 Oktober 2022 lalu. Berbagai plus minus program yang dicanangkan oleh Anies saat masa kampenye mewarnai perjalanan Anies sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.

Menyikapi habisnya masa jabatan Anies Baswedan yang kini telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai bakal calon (Balon) Presiden, ini tanggapan dari pakar komunikasi Emrus Sihombing.

Menurut dosen Universitas Pelita Harapan ini, dalam public speaking atau komunikasi verbal Anies diakui jago dan mampu membangun komunikasi secara baik dengan berbagai kalangan dibandingkan dengan Gubernur DKI terdahulu.

“Diakui atau tidak, public speaking atau seni berkomunikasi yang dilakukan oleh Anies secara lisan untuk menyampaikan ide, gagasan itu Anies memang sangat jago, dan apa yang disampaikan itu sangat mudah untuk dimengerti,” terang komunikolog Emrus Sihombing kepada indopos.co.id, Minggu (16/10/2022).

Namun sebaliknya, kata Emrus, komunikasi non verbal Anies Baswedan seperti pencapaian apa yang dijanjikan masih jauh dari harapan, seperti program rumah DP 0 persen, persoalan banjir, kemacetan dan kesejahteraan hidup masyarakatnya masih jauh dari harapan.

Kita lihat sekarang di Jakarta banjir masih terjadi dimana-mana, kemacetan sekarang ini bukannya berkurang malah semakin parah. Demikian juga, pemukiman kumuh yang berada di pusat kota di balik gedung pencakar langit sudah menjadi pemandangan yang biasa, termasuk masih banyak ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) juga banyak di Jakarta akibat himpitan ekonomi,” tutur Emrus.

Emrus Sihombing, pakar ilmu komunikasi (Istimewa)

Ia berharap kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk melakukan assessment secara menyeluruh terhadap semua program Anies Baswedan, termasuk melakukan assessment terhadap para pejabat Pemprov DKI untuk segera dilakukan perbaikan.

“Pj Gubernur harus melakukan assessment terhadap semua program program yang telah dijanjikan oleh Anies untuk disampaikan ke publik,” cetusnya.

Menurut Emrus, hal ini penting dilakuan untuk memilih mana program yang berhasil di era kepemiminan Anies untuk dilanjutkan, dan mana program yang perlu dilakukan evaluasi, termasuk melakukan evaluasi dan audit penyelenggaraan Formula E yang saat ini kasusnya sedang diselidiki oleh KPK.

“Saya rasa itu yang harus dilakukan oleh Pj Gubernur, yaitu menyampaikan ke pubik mana program Anies yang berhasil dan mana program yang gagal,” tandasnya. (yas)

Exit mobile version