INDOPOS.CO.ID – Jakarta bukan lagi berstatus Ibu Kota Negara, meski begitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 diprediksi masih akan berlangsung panas dan seksi untuk diperebutkan.
“Apakah Jakarta tetap seksi, ya pasti seksi. Karena tetap menjadi pilkada yang menjadi perhitungan banyak orang,” kata Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangannya, Senin (29/4/2024).
Siapa saja yang akan berlaga, Pangi menilai bahwa sangat mungkin wajah wajah lama akan kembali bertarung alias rematch, seperti halnya Anies Baswedan dan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
“Dari sejumlah nama yang muncul saat ini, rematch antara Anies dan Ahok bukan barang mustahil,” ujarnya.
Khusus Ahok, menurut dia, hal itu akan sangat ditentukan oleh sentimen publik dan momentum yang akan terjadi hingga masa pendaftaran calon pada 27-29 Agustus mendatang.
“Rasanya pemain lama ini akan turun menjadi menarik apakah mereka betul akan kembali turun atau nggak mau lagi rematch Pilkada Anies-Ahok,” kata Pangi.
Pangi mengatakan Ahok tak mustahil akan kembali dicalonkan PDIP di Pilgub Jakarta. Dia mengatakan di dalam politik, seseorang tak bisa mati selamanya. Dalam politik, seorang bisa mati sekali, dan hidup berkali-kali.
Oleh karena itu, lanjut Pangi, semua itu akan bergantung pada PDIP dan Ahok. Apalagi, dari sisi logistik Ahok juga tak mengalami banyak masalah.
Begitu pula dengan Anies, yang bergantung pada NasDem, setelah PKS sejauh ini diklaim menutup pintu.
Menurut dia, Anies membutuhkan momentum untuk menjaga kendaraan politiknya hingga Pilpres 2029 jika dia akan kembali maju.
“Supaya Anies tetap punya panggung. Artinya nggak boleh berhenti. Tidak boleh mati sebagai politisi adalah punya jabatan sebagai gubernur,” pungkas Pangi.
Sebagaimana diketahui, pada 27 November 2024. Total ada 37 provinsi dan 508 kabupaten kota yang akan menggelar pilkada menurut data terakhir dari Komisi Pemulihan Umum (KPU).
Sejumlah partai politik pun sudah menyiapkan sejumlah nama dari kalangan kadernya untuk Pilgub DKI. Mereka ialah, Mensos Tri Rismaharini, Menpan-RB Azwar Anas, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hingga eks Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
Selain itu, ada pula nonkader seperti eks Panglima TNI Andika Perkasa yang menjadi bagian dari tim pemenangan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP di Pilpres 2024 lalu.
Sementara dari Golkar ada nama Ridwan Kamil, Erwin Aksa, hingga Ahmed Zaki Iskandar.
PAN juga tak mau ketinggalan, mereka memunculkan nama Eko Patrio, Zita Anjani, dan Lula Kamal.
Selanjutnya, PKS yang memunculkan tiga kader potensial mereka untuk diusung nanti yakni Mardani Ali Sera, Sohibul Iman, Khoirudin, dan Presiden mereka, Ahmad Syaikhu.
Sementara Gerindra, hingga kini belum memunculkan nama kader yang akan diusung di Pilkada Jakarta nanti. Namun, Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad memberi sinyal akan mengusung kader muda. Belakangan, relawan Projo telah mendorong salah satu kader Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk duet dengan RK.
Begitu pula dengan NasDem, yang baru baru ini memberi sinyal akan kembali mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI setelah kandas di Pilpres 2024, dan alternatif lainnya adalah Bendahara Umum NasDem sekaligus Wakil Ketua Komisi III DPR, yang namanya juga kondang disebut crazy rich Priok, Ahmad Sahroni. (dil)