INDOPOS.CO.ID – Kuasa hukum keluarga Ferdy Sambo menanggapi pernyataan Kamaruddin Simanjuntak dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, dengan agenda pemeriksaan saksi terhadap terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. Ditegaskan bahwa tidak ada pertengkaran antara kliennya.
Berdasar penuturan Kamaruddin, perseteruan antara Ferdy Sambo dengan istrinya, Putri Candrawathi terjadi di Magelang, Jawa Tengah. Diduga karena persoalan perempuan.
“Kami membantah asumsi yang dibangun tentang kondisi Pak Ferdy Sambo dan Bu Putri yang dikatakan seolah-olah persoalan dalam hubungan keluarga saat pak Ferdy Sambo kembali ke Jakarta,” kata Kuasa Hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Arman Hanis dalam keterangannya diterima, Rabu (26/10/2022).
Pihaknya mengklaim, ketika tiba di Jakarta pada 7 Juli 2022, pasangan suami istri itu merayakan hari ulang tahun pernikahannya yang terbilang sudah cukup lama membina bahtera rumah tangga.
“Justru pada tanggal 7 Juli 2022 tersebut terjadi suasana yang sangat hangat dalam perayaan ulang tahun perkawinan ke-22,” tutur Arman.
“Tidak saja kehangatan pak Ferdy Sambo dengan Bu Putri tetapi juga dengan seluruh ajudan dan ART di rumah tersebut,” tambahnya.
Kuasa hukum keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengemukakan, ada pertengkaran antara eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dengan istrinya Putri Candrawathi sebelum peristiwa pembunuhan terhadap kliennya.
Hal tersebut disampaikan dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, dengan agenda pemeriksaan saksi dengan terdakwa Richard Eliezer Lumiu.
“Mereka di malam hari menginap di sana (Magelang), kemudian sehari sebelumnya itu ada pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan istrinya yaitu, tanggal 6 menjelang tanggal 7 Juli 2022,” kata Kamaruddin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022).
Kamaruddin mengatakan, Brigadir J
menjadi informan bagi Putri Candrawathi untuk mengetahui informasi tentang persoalan perempuan lain.
“Karena wanita. Kaitannya adalah diduga almarhum sebagai pemberi informasi ke Bu Putri Candrawathi, bahwa si bapak ada wanitanya. Yang kami dapat sudah pisah rumah Ibu PC di Saguling dan bapak di Bangka,” ungkap Kamaruddin. (dan)