Pencabutan PPKM, Ahli Ingatkan Pentingnya Protokol Kesehatan

Prokes

Ilustrasi protokol kesehatan memakai masker. Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Dokter Spesialis Paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Erlina Burhan mengatakan, jumlah pasien Covid-19 dan kasus kematian terus berkurang.

“Keputusan pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) enggak masalah,” kata dia secara daring, Minggu (1/1/2023).

Namun, dr. Erlina mengingatkan perilaku masyarakat yang kerap euforia. Untuk itu, menurut dia, pemerintah harus memberikan edukasi masyarakat.

“Angka kasus Covid-19 turun, angka kematian turun. Tapi perlu diingat, Pandemi Covid-19 ini belum selesai,” tuturnya.

Dengan demikian, lanjut dr. Erlina, protokol kesehatan harus tetap diterapkan. Dan itu semua harus difasilitasi oleh pemerintah.

“Masyarakat harus tetap memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya,” ungkapnya.

Ilustrasi mutasi Covid-19. Foto: Freepik

dr. Erlina menambahkan, kebijakan tersebut akan menimbulkan mobilitas masyarakat yang tinggi. Apalagi, saat ini ditemukan subvarian baru Covid-19 Omicron BF.7.

“Varian ini menyebabkan China, Jepang kasus Covid-19 naik (terjadi ledakan), dan pasien di rumah sakit meningkat,” ujarnya.

“Ini bahaya, dengan pencabutan PPKM varian baru BF.7 ini tidak bergejala. Sehingga orang akan beranggapan tidak sakit dan berpotensi menularkan kepada orang lain,” tambahnya.(nas)

Exit mobile version