Polemik Sistem Pemilu, Begini Respons JK

Polemik Sistem Pemilu, Begini Respons JK - kotak suara - www.indopos.co.id

Ilustrasi kotak suara. Foto: Dok Bawaslu

INDOPOS.CO.ID – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menanggapi kontroversi sistem pemilihan proporsional terbuka dan tertutup. Bagi JK, sistem pemilihan terbuka sudah cukup bagus, walau menimbulkan sisi negatif.

“Sistem terbuka itu sebetulnya sudah benar,” kata JK di Jakarta, Senin, (9/1/2023).

Namun, JK tidak menyebutkan secara gamblang dampak negatif dari sistem pemilihan terbuka. Ia hanya menyebutkan istilah jeruk makan jeruk.

Ia menjelaskan bahwa dirinya pertama kali mengusulkan pertama kalinya dari sisitem pemilihan tertutup ke pemilihan terbuka. “Saat itu pemilihan tertutup yah. Sayalah yang mengusulkan pertama kali ke sistem terbuka” tambah JK.

Saat itu, JK punya dua alasan, yakni agar masyarakat mengetahui siapa yang dia pilih. Kedua, sistem jika terbuka maka calon akan berkampanye sendiri.

“Kalau tertutup, cenderung calon tidak berkampanye, tapi partai yang berkampanye. Dan yang paling sulit adalah menentukan nomor-nomor,” imbuhnya. JK menilai, sistem terbuka sudah tepat dan tinggal menghindari dampak negatif yang ditimbulkan.

Wacana perubahan sistem pemilu proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup menimbulkan polemik menjelang kontestasi Pemilu 2024.

Perdebatan itu muncul setelah adanya gugatan uji materi terhdap Pasal 168 Ayat 2 Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang dimohonkan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka,” tulis Pasal 168 Ayat 2 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. (dan)

Exit mobile version