INDOPOS.CO.ID – Kritik terhadap sistem Pemilu proporsional terbuka dengan suara terbanyak sudah banyak disuarakan, baik oleh akademisi hingga praktisi politik itu sendiri. Tidak heran jika kini mulai disuarakan kembali penerapan sistem proporsional tertutup.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Jakarta, Selasa (7/5/2024). Ia menuturkan, di luar sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup, ada satu alternatif lain yakni campuran terbuka dengan tertutup.
“Pemilu dengan sistem ini bisa dielaborasi lebih jauh melibatkan para aktifis, akademisi serta praktisi,” katanya.
Sistem campuran terbuka dan tertutup ini, lanjut dia, bisa menjadi solusi dalam mewujudkan Pemilu demokratis yang tetap menguatkan fungsi partai politik sekaligus tetap membuat Caleg dekat dengan rakyat.
Lebih jauh ia mengungkapkan, terkait peran perempuan dalam politik sejauh ini memang sudah meningkat. Namun potensinya masih sangat besar untuk terus ditingkatkan.
Kajian Perludem memperkirakan, Pemilu 2024 memberikan hasil signifikan bagi perempuan. Jumlah sementara perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR RI meningkat dari 20,5 persen pada Pemilu 2019 menjadi 22,1 persen pada Pemilu 2024.
“Jumlah perempuan di DPR diprediksi mencapai 128 orang, dari sebelumnya 118 orang. Jumlah tersebut masih harus menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK),” ujarnya.
“Namun angkanya diprediksi tidak akan terlalu turun signifikan. Peningkatan keterpilihan perempuan dalam Pemilu 2024, walaupun belum seperti yang diharapkan, namun telah membuktikan bahwa keberpihakan terhadap perempuan sebagaimana tertuang dalam UU Pemilu telah memberikan hasil signifikan,” imbuhnya. (nas)