Lima Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Terjang Manado

Korban-Banjir-Manado

Petugas BPBD melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir di Manado. (Dok BNPB)

INDOPOS.CO.ID – Bencana banjir dan tanah longsor menerjang Kota Manado telah merendam kurang lebih 400 rumah di 34 desa atau kelurahan dan sembilan kecamatan. Ribuan kepala keluarga (KK) turut terdampak dan menelan korban jiwa.

Banjir dengan tinggi muka air yang berkisar antara 80-300 sentimeter itu telah berdampak pada 3.013 KK atau 9.382 jiwa dan merenggut satu korban jiwa.

Sementara itu peristiwa tanah longsor telah berdampak pada 63 KK dan terbagi di beberapa titik di 22 desa/kelurahan dan tujuh kecamatan.

“Petaka tersebut juga menelan empat korban jiwa, satu luka berat dan dua lainnya luka ringan. Rumah rusak ada sebanyak 53 unit termasuk satu tempat ibadah,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (28/1/2023).

Sejumlah bencana longsor dan banjir terjang beberapa wilayah di Indonesia. Foto: Dokumen BNPB

Sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir dan longsor, Pemerintah Kota Manado telah menetapkan status keadaan darurat dengan nomor 27/KEP/B.06/BPBD/2023 tertanggal 27 Januari 2023.

Dalam surat keputusan yang ditandatangani oleh Wali Kota Manado Andrei Angouw itu telah ditetapkan periode status keadaan darurat sejak tanggal 27 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lain hingga kemarin masih melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan penilaian kebutuhan. Meskipun BPBD telah mendata keluarga terdampak, belum ada informasi mengenai pos pengungsian yang diaktifkan. (dan)

Exit mobile version