Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Terulang, Pengamat: Tragis dan Menyedihkan

Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Terulang, Pengamat: Tragis dan Menyedihkan - Prof Tjandra - www.indopos.co.id

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra. Foto: Dok Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

INDOPOS.CO.ID – Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama merasa prihatin melihat kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) di Jakarta. Meski saat ini pemerintah tengah melakukan investigasi temuan tersebut.

Ada dua kasus baru gagal ginjal akut dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru-baru ini. Satu kasus terkonfirmasi kasus gagal ginjal akut di Jakarta Timur, sementara kasus lainnya masih suspek di Jakarta Barat.

“Tentu amatlah tragis dan menyedihkan, bahwa anak Indonesia harus meninggal karena meminum obat yang resmi beredar,” kata Tjandra dalam keterangannya, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Seharusnya temuan kasus tersebut bisa dicegah agar tak menyebabkan kematian. Walaupun analisa sebabnya masih diteliti. Diketahui tidak kasus baru sejak awal Desember tahun 2022.

“Apalagi ini peristiwa berulang di mana seharusnya kita belajar, dari pengalaman pahit yang lalu dan melakukan upaya habis-habisan agar jangan terulang kembali,” ujar Tjandra.

Satu dari dua kasus baru tersebut dinyatakan meninggal dunia. Pemerintah melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus GGAPA baru yang dilaporkan.

Ilustrasi organ ginjal. (Freepik)

“Apalagi kalau memang yang meninggal sekarang ini ternyata berhubungan dengan obat yang tadinya sudah dinyatakan tidak berbahaya dan aman dikonsumsi, bagaimana kita melindungi anak-anak bangsa jadinya,” ucapnya.

Adapun riwayat obat yang dikonsumsi pasien terkonfirmasi gagal ginjal akut merk Praxion. Obat tersebut masih ditelusuri apakah masuk daftar aman yang diizinkan BPOM.

Ia tentu tidak menyalahkan sepenuhnya orang tua dalam kasus penyakit tersebut. Tentu telah memperhatikan aspek kewaspadaan dalam membeli obat sirup.

“Tentu tidak dapat dikatakan saja bahwa orang tua harus waspada semata, ini kan obat resmi yang diberikan pada anaknya, jadi orang tua sudah waspada karena hanya menggunakan obat resmi (dan harusnya aman) untuk anaknya,” jelasnya. (dan)

Exit mobile version