Temuan Baru Kasus Kraken di DKI, Begini Respons Pemerintah

kraken

Ilustrasi mutasi Covid-19. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons temuan baru sejumlah kasus baru subvarian Omicron, yakni XBB 1.5 atau Kraken, yang diumumkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tahapan awal melakukan pengecekan.

“(Kasus) Kraken, sedang dilakukan penyelidikan epidemiologi,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui gawai, Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

Penyelidikan epidemiologi merupakan penyelidikan, yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah. Itu penjelasan berdasar laman resmi Kementerian Kesehatan.

Ia belum banyak kometar mengenai temuan baru kasus mutasi Covid-19 itu. Selama melakukan pengecekan, semua pihak diminta menunggu hingga besok lusa.

“Masih kita cek. Tunggu Senin sepertinya ya,” ujar Nadia.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menemukan tiga kasus baru subvarian Omicron, XBB 1.5. Temuan kasus mutasi Covid-19 tersebut teridentifikasi pada Januari dan awal Februari 2023. Ada yang berasal dari warga Jakarta dan luar kota.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama menyatakan, kasus Kraken menjangkit perempuan dewasa dengan gejala ringan dan telah dinyatakan sembuh.

Warga pertama yang di Jakarta, positif Covid-19 melalui pemeriksaan PCR pada 23 Desember tahun 2022. Sementara hasil pemeriksaan dengan metode whole genome sequences (WGS) keluar pada 3 Februari.

Warga lainnya dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil PCR pada 20 Januari, dinyatakan positif subvarian Omicron Kraken melalui pemeriksaan WGS pada 6 Februari lalu.

Ilustrasi virus Covid-19. Foto: dok INDOPOS.CO.ID

“Wanita (usia) 22 dan 46 tahun. Sudah sembuh dan sehat setelah isolasi 10 hari,” beber Ngabila saat dikonfirmasi terpisah.

Dua pasien yang sempat terinfeksi kasus Kraken di Ibu Kota itu, tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Maka masuk kategori transmisi lokal.

“2 lainnya bukan PPLN dan tidak ada riwawat perjalanan. Sudah dilakukan investigasi kontak erat,” tutur Ngabila.

Satu kasus serupa terdeteksi di Pamulang, Tangerang Selatan, yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang baru pulang ke Indonesia setelah beribadah umrah di Arab Saudi. Sebagian dari mereka telah melengkapi cakupan vaksinasi lengkap dan booster. (dan)

Exit mobile version