Pj Gubernur DKI Jakarta: Tahun 2009, Sudah Ajukan Konsep Jarak Aman Warga dengan Depo ke Pertamina

heru

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memberikan keterangan saat meninjau kebakaran ke lokasi kejadian. Foto/ Fery/ indopos.co.id

INDOPOS.CO.ID – Kasus kebakaran yang menewaskan belasan orang dan puluhan lainnya menderita luka-luka di Kampung Tanah Merah Bawah, Jalan Koramil, Kelurahan Rawabadak Selatan, Kecamatan. Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam lalu, ternyata bukan yang pertama kali terjadi. Pasalnya, pada tahun 2009, tempat yang sama juga pernah terbakar.

Sukarso, (60) mengungkapkan selama kurang lebih 30 tahun menempati wilayah tersebut. Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara sudah pernah alami kebakaran yang berimbas pada warga sekitar tahun 2009.

Kebakaran pada 2009 berlangsung sejak Sabtu pukul 21.00 wib malam hingga Minggu pagi baru bisa dipadamkan.

“Tahun 2009 pernah kebakar juga. Itu pas hari sabtu mulai terbakar dan paginya mulai padam. sudah kedua kalinya kejadian begini,” kata Sukarso kepada indopos.co,id, Sabtu (4/3/2023).

Ilustrasi kebakaran Integrated Terminal Plumpang Jakarta. Foto: dok INDOPOS.CO.ID

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menerangkan, pasca depo Pertamina Plumpang terbakar pada Tahun 2009, Pemerintah daerah telah membuat konsep tentang jarak aman pemukiman warga dengan depo pertamina untuk diajukan pada Pertamina.

“Dulu konsepnya di 2009 pemerintah daerah bersama forkopimda mengusulkan kepada Pertamina bahwa harus ada batas wilayah berbahaya selebar 50 meter kira-kira itu,” kata dia.

Meskipun konsep yang dibuat Pemerintah beserta unsur Forkopimda telah diajukan pada Pertamina tidak diterapkan, mantan Wali Kota Jakarta Utara periode 2014–2015 itu menyayangkan sikap Pertamina atas regulasi yang dibuat.

“Ya kita kembalikan ke Pertamina lagi,” ketusnya. (fer)

Exit mobile version