Polda Sumut Gerebek Gudang Oplosan Solar Diduga Milik AKBP Achiruddin Hasibuan

smut

Capture penggrebekkan gudang solar di Sumatera Utara. Foto: Instagram KabarNegeri

INDOPOS.CO.ID – Polda Sumatera Utara (Sumut) telah melakukan penggerebekan pada sebuah gudang yang diduga milik AKBP Achiruddin Hasibuan. Gudang itu disinyalir digunakan untuk pengoplosan BBM solar.

Achiruddin adalah mantan Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut yang baru saja dicopot dari jabatannya karena anaknya terlibat dalam kasus penganiayaan.

Melansir akun medsos instagram @kabarnegeri Penggerebekan ini dilakukan di Jalan Guru Sinumba, Kecamatan Medan Helvetia, Medan, Sumut pada Kamis (27/4/2023) siang.

Dalam penggerebekan ini, polisi menemukan beberapa tangki BBM berwarna biru dan hijau, serta tangki-tangki plastik yang diduga berisi solar, selang untuk memindahkan BBM, dan empat sepeda motor di lokasi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, belasan penyidik telah berkumpul di lokasi sebelum merangsek ke dalam gudang yang digembok dengan rantai besi dari luar.

“Polisi membuka paksa gembok gudang tersebut dan memasuki gudang pertama yang terlihat memiliki dua tangki BBM berwarna biru dan hijau, serta sekitar enam tangki plastik yang diduga berisi solar dan selang untuk memindahkan BBM dari tangki plastik ke tangki besi. Di ruangan sebelahnya, terdapat dua tangki besi berkapasitas 16.000 liter, empat sepeda motor, dan barang-barang lainnya,” katanya dalam keterangan, Kamis (27/4/2023).

Menurutnya, penggeledahan dilakukan untuk mengetahui dugaan tindak pidana yang terjadi di gudang yang diduga milik Achiruddin.

“Polisi masih terus menyelidiki jika ada lokasi lain yang terkait dengan kasus ini,” pungkasnya.

Dia menambahkan sebelumnya, warga di Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia merasa khawatir dengan adanya gudang ilegal yang diduga milik Achiruddin dan digunakan untuk menyimpan dan mengoplos BBM solar di pemukiman.

Achiruddin sendiri merupakan pejabat Dit Narkoba Polda Sumut yang kini telah dicopot dari jabatannya karena diduga terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap Ken Admiral.

“Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti terkait dugaan tindak pidana di gudang tersebut, dan polisi masih menyelidiki apakah ada lokasi lain yang terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, warga di sekitar gudang sudah merasa resah dengan adanya gudang tersebut di lingkungan mereka,” pungkasnya. (fer)

Exit mobile version