Dikritik soal Inisiatifnya di Konflik Rusia-Ukraina, Pengamat: Jokowi Tak Lagi Endors Prabowo

Rakernas-III-PDIP

Konferensi Pers Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati dan Ganjar Pranowo di sela-sela acara Rakernas III PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (foto : PDIP)

INDOPOS.CO.ID – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menyebut pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan memanggil Prabowo Subianto karena telah berinisiatif sendiri mengajukan proposal damai dalam konflik Ukraina adalah sebagai ungkapan komitmen kepada Megawati yang tak mengendors Prabowo.

Apalagi, pengumuman Jokowi itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan calon presiden dari banteng moncong putih, Ganjar Pranowo di sela-sela acara Rapat Kerka Nasional (Rakernas) PDIP, Selasa (6/6/2023) kemarin.

“Bisa jadi ini menjadi pembuktian Jokowi tidak lagi mengendorse Prabowo. Atau dengan kata lain, ini cara Jokowi cawe-cawe capres? Atau cara Jokowi menghambat Prabowo sebagai capres?” kata Muslim dalam keterangannya kepada INDOPOS.CO.ID, Rabu (7/6/2023).

Tak hanya itu, ucap Muslim, Jokowi pun ingin menunjukkan tajinya bahwa kebijakan apapun yang ada di kementrian harus setahu dirinya, selaku presiden.

“Jokowi pernah menekankan bahwa tidak ada kebijakan menteri. Porsi menteri hanya menjalankan kebijakan presiden. Jadi, apa yang dilakukan menteri harus sesuai dengan arahan presiden, menteri tidak bertindak sendiri, menteri menjalankan visi misi presiden,” cetusnya menambahkan.

Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ramainya pemberitaan bahwa proposal perdamaian untuk konflik Ukraina-Rusia yang justru ditolak oleh Ukraina adalah inisiatif Prabowo Subianto selaku Mentri Pertahanan dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu (3/6) lalu.

“Itu dari pak Prabowo sendiri,” ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers beraama Megawati usai pembukaan Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta.

Selaku Presiden, Jokowi mengaku akan memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mendengar secara langsung penjelasannya.

“Tapi saya belum bertemu Pak Prabowo. Mungkin hari ini atau besok saja memgundangnya,” jelas Jokowi.

Prabowo menyodorkan tiga poin untuk menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina yaitu gencatan senjata, penarikan pasukan, dan referendum. Proposal damai yang diusulkan Prabowo ini ditolak mentah-mentah oleh Ukraina. Dan usulan itu jadi perdebatan kontroversi di sejumlah media massa internasional. (dil)

Exit mobile version