Waspadai Perilaku Menyimpang pada Anak Akibat Kecanduan Media Sosial

program-KKN

Para siswa sekolah mendapatkan literasi digital melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Foto: Universitas Tidar untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tidar, Eny Boedi Orbawati mengatakan, lebih dari 1.407 mahasiswa melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) literasi digital. Kegiatan mahasiswa tersebut menyasar lebih dari 14.200 orang di Kabupaten Magelang.

“Dari kegiatan ini, kita memahami bahwa saat ini media sosial (Medsos) sudah menjadi hal yang dibutuhkan dan tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat di desa,” kata Eny Boedi Orbawati kepada INDOPOS.CO.ID, Kamis (3/8/2023).

Oleh karena itu, menurut dia, kegiatan sosialisasi literasi digital penting diberikan kepada masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakat desa bisa mengidentifikasi berita bohong (hoaks).

“Masyarakat desa juga bisa menjaga data pribadi masing-masing, dan dapat memanfaatkan teknologi digital dengan maksimal,” katanya.

Ilustrasi

Dari kegiatan KKN tersebut ditemukan betapa pentingnya literasi digital, khususnya dalam kebiasaan bermedia
sosial. Dan dampak negatif perilaku anak akibat kecanduan media sosial.

“Literasi digital ini menjadi kunci para ibu rumah tangga dalam menghadapi kecanduan anak terhadap gadget,” katanya.

“Banyak keluhan para ibu rumah tangga perubahan sikap anak setelah mereka mengetahui media sosial. Seperti enggan untuk belajar, berangkat mengaji dan menjadi marah apabila tidak diberikan handphone untuk bermain,” imbuhnya.

Menurutnya, di sinilah pentingnya edukasi dalam bermedia sosial, agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat.

“Kegiatan KKN literasi digital ini juga menyasar sekolah-sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Agar para siswa dapat menerima, memilah dan memahami serta tidak terjerumus dalam berita hoax,” ungkapnya.

Diketahui, KKN literasi digital Perguruan Tinggi ini merupakan bagian dari program Indonesia makin cakap digital (IMCD) 2023. Program Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tersebut menargetkan 50 juta orang hingga 2024 mendatang.(nas)

Exit mobile version