INDOPOS.CO.ID – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih melakukan penyidikan kasus tindak pidana terorisme inisial DE, yang terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sekaligus mendalami kemungkinan keterlibatan jaringannya dalam kasus tersebut.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bakal menyampaikan hasil penyidikan untuk mengetahui pergerakan yang bersangkutan dalam kasus tersebut.
“Saat ini, sedang dilakukan pengembangan apakah dia berdiri sendiri atau dia memiliki jaringan yang lain. Nanti pada saatnya akan diinformasikan,” kata Listyo di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar (Kombes) Aswin Siregar mengemukakan, terduga teroris inisial DE yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat sudah melakukan baiat atau sumpah setia sejak beberapa tahun lalu pada ISIS. Sebelumnya, lebih dahulu menjadi pengikut Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pada tahun 2010.
“Pada (tahun) 2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada Amir ISIS, dari situ mulai dia melakukan aktivitas-aktivitas persiapan-persiapan,” beber Aswin secara terpisah di Mabes Polri kemarin.
Pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah itu kemudian mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk melakukan penggalangan dana dan aktif nenebar hasutan untuk memberikan motivasi untuk jihad melalui media sosial, Facebook
“Jadi yang bersangkutan melakukan latihan, kemudian melakukan pengumpulan perawatan peralatan yang dibutuhkan,” ujar Aswin.
“Nah, yang bersangkutan itu memang sangat aktif di sosial media, sampai beberapa akun sebelumnya itu sudah direport dan ditutup oleh Facebook maupun YouTube, karena diduga mempropaganda aksi terorisme,” sambungnya.
Tim Densus Antiteror Polri meringkus yang bersangkutan di kawasan Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara pada Senin (15/8/2023) pukul 12.17 WIB. Diketahui pria insial DE merupakan pegawai PT. KAI. (dan)