Pemkot Jaktim Ajak Tokoh Agama dan Masyarakat Turunkan Kasus Stunting

Pemkot Jaktim Ajak Tokoh Agama dan Masyarakat Turunkan Kasus Stunting - jaktim - www.indopos.co.id

Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar saat memberikan sejumlah hadiah kepada warga. (Pemkot Jaktim)

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menjalin kerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat dalam mengatasi kasus stunting di wilayah tersebut.

Sekretaris Kota Jakarta Timur, Kusmanto menyatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk membantu menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan stunting di setiap kelurahan dan kecamatan.

“Nantinya Sudin Kesehatan dan Sudin Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Timur akan memberikan materi kepada alim ulama, sehingga para alim ulama dapat menyampaikan kepada masyarakat mengenai dampak dan akibat dari stunting,” katanya dalam keterangan, Kamis (5/10/2023).

Menurutnya, melalui kegiatan seperti syiar, dakwah, kuliah subuh, dan shalat Jumat, mereka dapat menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam program penurunan tingkat stunting ini secara bersama-sama.

“Keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam kegiatan sosialisasi stunting ini dianggap sangat penting sebagai upaya dalam menurunkan tingkat stunting di Jakarta Timur,” ujarnya.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar mengungkapkan Pemkot Jaktim juga telah menjalin kerja sama dengan dunia usaha untuk ikut serta dalam upaya menurunkan tingkat stunting tersebut.

“Kerja sama ini dilakukan dengan berbagai pihak dunia usaha, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perusahaan swasta yang beroperasi di Jakarta Timur. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengatasi kasus stunting pada balita di Jakarta Timur dengan lebih baik.

Ia menuturkan, Pemkot Administrasi Jakarta Timur menargetkan untuk mengurangi tingkat stunting menjadi di bawah 14 persen melalui berbagai program.

“Saat ini, tingkat stunting di Jakarta Timur masih berada pada angka 14,4 persen dan ditargetkan mencapai nol persen pada tahun 2024. Secara keseluruhan, tingkat stunting di Provinsi DKI Jakarta masih berada di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen,” pungkasnya. (fer)

Exit mobile version