UKW di Kantor Indopos.co.id, Kepala BKKBN Minta Pers Edukasi Masyarakat Terkait Stunting

UKW di Kantor Indopos.co.id, Kepala BKKBN Minta Pers Edukasi Masyarakat Terkait Stunting - ukw - www.indopos.co.id

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat menyematkan pin jurnalis peduli stunting pada pembukaan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-63 di Kantor Indopos.co.id, Rabu (15/11/2023). (Dok Indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan betapa krusialnya peran pers dalam menggalang dukungan untuk mengutamakan isu stunting.

“Pers berperan sebagai ujung tombak kejurnalistikan yang mampu memberikan sorotan, menyajikan informasi, dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait permasalahan stunting,” kata Hasto saat pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta, angkatan ke-63 yang digelar selama dua hari di Kantor Indopos.co.id, Rabu (15/11/2023).

Pada acara UKW yang diikuti oleh 27 peserta tersebut, Hasto menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Indopos.co.id dan PWI Pusat karena telah terlibat aktif dalam kegiatan ujian tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada tim Indopos.co.id dan pengurus PWI. Saya juga ingin menyampaikan tantangan berat yang dihadapi saat ini terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama dalam mengubah pola pikir. Sebagai contoh, perubahan pola pikir yang menyatakan bahwa memiliki banyak anak berarti banyak rezeki, dibandingkan dengan memiliki dua anak yang berkualitas,” ujarnya.

Di samping itu, mantan Bupati Kulonprogo, Jawa Tengah ini juga berharap bahwa tugas berat ini dapat didukung oleh pers yang memiliki kompetensi, dengan memberikan tekanan agar isu stunting menjadi sorotan utama.

“Masalah stunting adalah isu krusial dalam pengembangan SDM, yang menunjukkan kurangnya fokus dalam pencapaian revolusi mental di kalangan jajaran,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hasto Wardoyo memberikan pin “Wartawan Peduli Stunting” dan pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa sudah terbentuk kelompok wartawan yang peduli terhadap isu stunting.

Ia berharap agar wartawan dan media pers ke depannya dapat menganggap isu ini sebagai hal yang penting dan wajib untuk diberitakan.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat menyematkan pin jurnalis peduli stunting pada pembukaan Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-63 di Kantor Indopos.co.id, Rabu (15/11/2023). (Dok Indopos.co.id)

“Pemerintah telah menetapkan target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2019, angka stunting mencapai 27,6 persen (Riset Kesehatan Dasar 2019), dan di tahun 2023 diharapkan turun menjadi 21,6 persen,” ujarnya.

Tantangan selanjutnya adalah menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan stunting pada anak perlu diperhatikan, seperti memperhatikan nutrisi sejak dalam kandungan, memberikan perhatian khusus pada gizi selama 1000 hari pertama anak, memberikan ASI eksklusif dan imunisasi, melakukan pemeriksaan rutin, serta memberikan akses sanitasi dan menjaga kebersihan,” pungkasnya.

Sementara itu, Syarif Hidayatulloh, Komisaris Utama Indopos.co.id, menjelaskan bagaimana sebagai wartawan tidak hanya fokus pada cara menulis, tetapi juga penting untuk memahami bagaimana tulisan kita akan dibaca.

“Oleh karena itu, dalam upaya untuk menghadapi UKW, penekanan harus diberikan pada kemampuan memahami cara pembacaan tulisan, terutama ketika menulis tentang isu-isu seperti pemilu. Isu yang tak kalah pentingnya adalah mengenai stunting, dan peran pers dalam berkontribusi terhadap upaya pencegahan stunting,” ujarnya.

Senada juga diungkapkan oleh Sekretariat Jenderal (Sekjen) PWI, Sayid Iskandarsyah. Menurutnya, peserta UKW perlu menguasai tiga faktor utama, yaitu kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan.

“Pandangan ini sejalan dengan peran wartawan yang saat ini diharapkan dapat memberikan edukasi, berfungsi sebagai penyedia informasi, dan mempertahankan ideologi,” tutupnya. (fer)

Exit mobile version