Tanggapi Isu Menteri Mundur, Jokowi: Semua Hal Dikaitkan Politik

Tanggapi Isu Menteri Mundur, Jokowi: Semua Hal Dikaitkan Politik - jokowi 6 - www.indopos.co.id

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers usai mengadiri Harlah Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. (Youtube Sekretariat Presiden)

INDOPOS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggap wajar berembusnya isu sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju mundur, lantaran tahun ini bertepatan dengan kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun, dipastikan jajaran kabinet tetap bekerja.

“Ya namanya bulan politik. Tahun politik ya semua hal akan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat politik, tapi biasa kok kita kerja biasa kerja rutin biasa,” kata Jokowi usai mengadiri Harlah Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024).

Ia memastikan, seluruh jajaran kabinet tetap menjalankan roda pemerintahan dan selalu menggelar rapat terbatas (ratas).

“Ha, menteri setiap hari kita ratas setiap kita rapat terbatas. Setiap hari rapat internal setiap hari dengan semua menteri atau dengan sebagaian menteri,” jelas Jokowi.

Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Humas Setkab)

Ia menampik berkembangnya isu tersebut. Para anak buahnya masih melaksanakan agenda kenegaraan sesuai tugas dan fungsinya dari lembaga atau kementerian masing-masing.

“Kabarnya dari siapa, wong kita dari pagi sampai sore pagi siang malam kita rapat paripuran, rapat internal, rapat terbatas selalu ngga pernah ada jedanya,” tegas Jokowi.

“(Ratas) setiap jam, setiap 2 jam gonta-ganti, rapat gonta-ganti menteri juga ngga ada masalah,” sambungnya.

Tersiar kabar sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju mengundurkan diri. Salah satunya Sri Mulyani Indrawati dikabar akan mundur sebagai menteri keuangan di Kabinet Indonesia Maju.

Rumor itu dikemukakan ekonom senior dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Faisal Basri. Hal itu diduga menyusul ungkapan kekecewaan kebijakan Pemerintahan Presiden Jokowi yang dianggap tidak netral pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (dan)

Exit mobile version