Pernyataan Luhut akan Gandeng China Kembangkan 1 Juta Ha Sawah Tuai Kritik

Pernyataan Luhut akan Gandeng China Kembangkan 1 Juta Ha Sawah Tuai Kritik - luhut - www.indopos.co.id

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (Instagram/@luhut.pandjaitan)

INDOPOS.CO.ID – Rencana Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bakal menggandeng China untuk pengembangan sawah seluas 1 juta hektare (ha) menuai kritikan publik, salah satunya datang dari pegiat media sosial Nicho Silalahi yang membandingkannya dengan rezim Soeharto.

“Soeharto yang katanya otoriter mampu menghasilkan swasembada beras tanpa bantuan teknologi dari China, bahkan Soeharto berhasil bagi-bagi tanah untuk rakyat dengan program transmigrasinya,” ungkapnya dikutip indopos.co.id dari pemilik akun Nicho_Silalahi di X, Kamis (25/4/2024).

Nicho berspekulasi, untuk menggarap lahan 1 juta hektare, akan menguntungkan China dari sisi ketenagakerjaan.

“1 juta ha juga mampu mengurangi pengangguran China ± 500 ribu orang, bukankah jika China investasi maka mereka akan mengangkut tenaga kerjanya sendiri?” imbuhnya.

Nicho pun menanyakan lahan mana lagi yang bakal dialihfungsikan dan diberikan ke China untuk digarap.

“Sialnya rezim biadab ini mau menghancurkan hutan atau merampas tanah rakyat yang mana lagi untuk diberikan pada China?” ujarnya.

Di sisi lain, ia menyentil food estate. Program yang ditanggungjawabi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“Lalu pertanggungjawaban food estate yang telah menghancurkan hutan serta menggasak APBN gimana kelanjutannya lagi?” tanyanya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan China untuk mengembangkan sektor pertanian di Kalimantan Tengah.

Menurut Luhut, China akan mentransfer teknologi pertanian persawahan padi kepada Indonesia untuk proyek yang dijadwalkan dimulai pada Oktober 2024.

Kerja sama ini merupakan hasil dari Pertemuan ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) antara Indonesia dan Tiongkok di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Langkah berikutnya adalah mencari mitra lokal untuk berkolaborasi dalam mengembangkan pertanian padi di Kalimantan Tengah.

Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Luhut menyebut bahwa sudah tersedia lahan seluas 1 juta hektare yang siap digunakan untuk proyek ini. (dil)

Exit mobile version