AS Sepakat Jual 280 Peluru kendali ke Arab Saudi

INDOPOSCO. ID- Pemerintahan Joe Biden membenarkan pemasaran 280 peluru kendali udara- ke- udara AIM- 120C ke Arab Saudi senilai 650 juta dolar AS( Rp9, 3 triliun), tutur Pentagon, Kamis( 4 atau 11).

Badan parlemen AS tadinya mempersoalkan Arab Saudi atas keterlibatannya dalam perang di Yaman, bentrokan yang dikira selaku salah satu musibah manusiawi terburuk di bumi.

Baca Pula: Biden Sorong Negeri G20 Penghasil Tenaga Tingkatkan Produksi

Badan parlemen AS pula menyangkal buat membenarkan pemasaran barang tentara buat kerajaan tanpa agunan perlengkapan AS tidak hendak dipakai buat menewaskan masyarakat awam.

Pentagon berikan ketahui Kongres mengenai pemasaran itu pada Kamis.

Bila disetujui oleh Kongres, perihal itu hendak jadi pemasaran besar barang tentara asing awal ke Arab Saudi semenjak Kepala negara AS Joe Biden berprofesi.

Unit Luar Negara membenarkan pemasaran rudak itu pada 26 Oktober, tutur seseorang ahli ucapan, meningkatkan kalau pemasaran peluru kendali udara- ke- udara terjalin sehabis” kenaikan serbuan rute pinggiran kepada Arab Saudi sepanjang satu tahun terakhir.” semacam diambil Antara, Jumat( 5 atau 11 atau 2021).

Raytheon Technologies membuat peluru kendali itu.

Pemasaran itu” seluruhnya tidak berubah- ubah dengan akad penguasa buat mengetuai dengan kebijaksanaan untuk memberhentikan bentrokan di Yaman,” tutur ahli ucapan Unit Luar Negara dalam suatu statment.

Peluru kendali udara- ke- udara membenarkan” Arab Saudi mempunyai alat buat menjaga diri dari serbuan hawa Houthi yang dibantu Iran,” tuturnya.

Sehabis ikatan pertemanan rezim Trump dengan Arab Saudi, rezim Biden membagi balik pendekatannya ke Arab Saudi, negeri yang jadi salah satu kawan terdekat AS dalam melawan bahaya yang ditimbulkan oleh Iran.

Paket pemasaran senjata itu hendak melingkupi 280 peluru kendali udara- ke- udara jarak menengah dengan mutu lebih besar( AIM120C- 7 atau C- 8 AMRAAM), bersama dengan 596 peluncur jalan kereta api peluru kendali LAU- 128, perlengkapan pendukung, kaum cadang, dan sokongan teknis serta peralatan.

Walaupun sudah disetujui oleh Unit Luar Negara, pemberitahuan itu tidak membuktikan kalau suatu kontrak sudah ditandatangani ataupun kalau perundingan telah berakhir.( mg2)

Exit mobile version