Ukraina Tangguhkan Kegiatan 11 Partai Oposisi

ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengumumkan keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional atau National Security and Defense Council (NSDC) Ukraina pada hari Minggu (20/3/2022) terkait penangguhan kegiatan 11 partai oposisi.

Tindakan keras itu dilakukan terkait kemungkinan hubungan partai oposisi dengan Rusia.

Penangguhan kegiatan itu termasuk kelompok terbesar kedua di parlemen, Platform Oposisi berlaku selama konflik dengan Rusia terus berlanjut.

“Itu dibuat mengingat perang skala penuh dan hubungan beberapa struktur politik dengan negara ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merujuk ke Rusia, seperti dilansir rt.com, Minggu (20/3/2022).

Menurut Zelensky, kegiatan partai-partai oposisi akan ditunda selama masa darurat militer.

“Setiap aktivitas politisi yang bertujuan untuk memecah belah dan berkolaborasi tidak akan berhasil, tetapi akan menghadapi respons yang keras,” tegas Zelenskyy.

Sebanyak 11 partai masuk daftar hitam, termasuk Platform Oposisi For Life, yang merupakan terbesar kedua di Verkhovna Rada dengan 39 kursi; Partai Shariy, yang didirikan oleh kritikus keras terhadap otoritas Kiev, yakni blogger Anatoly Shariy; dan Partai Nashi, dipimpin oleh Evgeniy Murayev.

Partai lainnya yang dilarang adalah Partai Blok Oposisi, Partai Kita, Partai Oposisi Kiri, Partai Persatuan Kiri, Partai Negara, Partai Sosialis Progresif Ukraina, Partai Sosialis Ukraina, Partai Sosialis, dan Partai Blok Vladimir Saldo.

Pada bulan Januari, Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan bahwa Murayev adalah orang yang ingin ditugaskan Kremlin untuk memimpin Ukraina, bukan Zelenskyy. Namun, klaim itu dibantah oleh pejabat di Moskow dan politisi itu sendiri, yang mengatakan itu “omong kosong dan kebodohan.”

Platform Oposisi For Life menanggapi kebijakan penangguhan itu sebagai tindakan “ilegal” dan berjanji untuk menentangnya.

“Alih-alih dialog politik dan upaya untuk mencari kompromi dan cara untuk menyatukan negara, pihak berwenang mengandalkan penyerbuan, intimidasi, represi dan pembalasan terhadap lawan-lawan mereka,” kata partai itu sambil mendesak anggota parlemen dan aktivisnya untuk terus bekerja.

Shariy bereaksi dengan menyatakan bahwa Zelenskyy hanya benar-benar ingin melarang dua partai, diduga mengacu pada dirinya sendiri dan Platform Oposisi. Sementara sisanya hanya ditambahkan ke daftar sehingga presiden dapat menghindari “kritik dan ejekan” karena secara terang-terangan menargetkan lawan-lawannya.

Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk.

Moskow sekarang menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev bersikeras mengatakan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan. (dam)

Exit mobile version