Sebanyak 400 Diplomat Rusia Telah Diusir dari 28 Negara

Gedung Kemenlu Rusia

Ilustrasi ( rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan sekitar 400 diplomat Rusia telah diusir dari 28 negara sejak peluncuran operasi militer Moskow di Ukraina.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Evgeny Ivanov, pengusiran diplomatik menjadi metode yang disukai Barat bahkan sebelum 24 Februari 2022.

Ivanov menyebut bahwa penyitaan aset Rusia di luar negeri sebagai tindakan tidak ramah. Dia mengatakan tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Kami melawan di mana kami bisa, hingga banding ke pengadilan. Tindakan tidak bersahabat juga tidak terjawab di bidang legislatif, ”kata Ivanov dalam pertemuan parlemen, seperti dikutip oleh media Rusia rt.com, Selasa (26/4/2022).

Moskow sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan membalas semua pengusiran diplomatnya.

Pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Jerman Geza Andreas von Geyr untuk menyatakan protes keras atas keputusan Berlin sebelumnya untuk mengusir 40 karyawan lembaga diplomatik Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sebagai tanggapan simetris, 40 pegawai lembaga diplomatik Jerman di Rusia telah ditunjuk sebagai persona non grata.

Rusia menyerang negara Ukraina pada 24 Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014. Moskow pada akhirnya mengakaui kedaulatan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik itu dengan paksa.

Barat menanggapi serangan Rusia dengan menjatuhkan sanksi keras, yang dianggap Moskow melanggar hukum dan tidak dapat dibenarkan. (dam)

Exit mobile version