Pemerintah AS Butuh Persetujuan Kongres untuk Bantu 33 Miliar Dolar ke Ukraina

Peralatan militer Ukraina

Ilustrasi-Peralatan militer Ukraina Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) membutuhkan Kongres untuk menyetujui permintaan $33 miliar sesegera mungkin karena hanya memiliki sisa $250 juta dari paket bantuan sebelumnya untuk Ukraina.

Presiden AS Joe Biden menandatangani permintaan itu pada Kamis. Dia mengakui bahwa $33 miliar tidak murah tetapi mengklaim bahwa mengikuti agresi akan lebih mahal.

“Kebutuhannya mendesak, seperti kebutuhan pendanaan Covid yang mendesak. Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki $3,5 miliar bantuan keamanan militer. Kami memiliki sekitar $250 juta yang tersisa dalam penarikan. Jadi, jelas, kami akan bekerja untuk mempercepat itu dan memberikan itu kepada Ukraina, ” kata juru bicara Psaki seperti dikutip rt.com, Sabtu (30/4/2022).

Dia menekankan bahwa untuk memberi Kiev (Ukraina) senjata yang mereka butuhkan, artileri yang mereka butuhkan, peralatan yang mereka butuhkan harus mendapatkan dana baru. Karena itu dana tentu saja mendesak.

Sementara itu, baik Partai Republik maupun Demokrat mengatakan bahwa dana $33 miliar mungkin tidak akan tercapai dengan cepat karena ada banyak masalah yang perlu diselesaikan.

“Saya harus mengetahui detailnya. Saya tidak terlalu terpaku pada jumlah. Ini lebih tentang apa yang ingin Anda berikan kepada mereka (Ukraina)? Apakah itu yang mereka butuhkan saat ini untuk masa mendatang?” kata Senator AS Marco Rubio.

Mengomentari bantuan keuangan yang sedang berlangsung dan pengiriman senjata dari Washington ke Kiev, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada hari Jumat bahwa AS tidak tertarik pada perdamaian di Ukraina tetapi sebaliknya melakukan segala yang bisa dilakukan agar konflik di negara itu berlangsung selama mungkin.

Permintaan Gedung Putih untuk dana tambahan muncul ketika Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu bersiap-siap untuk mendukung Kiev selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun karena konflik dengan Rusia mungkin berlangsung lama.

Dia juga mengungkapkan NATO bertujuan untuk membantu Ukraina bergerak dari peralatan era Soviet lama ke senjata dan sistem standar NATO yang lebih modern.

Pernyataan ini muncul segera setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negara-negara Barat akhirnya mulai menyediakan jenis senjata yang diminta Kiev.

Moskow, pada gilirannya, secara konsisten memperingatkan Barat agar tidak membantu Ukraina dengan senjata. Rusia mangatakan tindakan seperti itu (mengirim senjata ke Ukraina) hanya akan mengarah pada perpanjangan tindakan militer dan akan menciptakan masalah yang sudah berlangsung lama di masa depan.

Kremlin juga menjelaskan bahwa setiap pengiriman perangkat keras militer akan dianggap sebagai target yang sah begitu mereka menyeberang ke Ukraina. (dam)

Exit mobile version